Nita Yulianis selaku Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional menjelaskan petunjuk teknis sistem peringatan dini kerawanan pangan dan gizi kepada seluruh kepala dinas kabupaten/kota yang menangani urusan pangan wilayah Indonesia Tengah dan Timur pada pertemuan SKPG di Makassar mulai 24 sampai dengan 26 juli 2023.

“Selain dalam Perbadan 16 Tahun 2022, Direktorat Kewaspadaan Pangan dan Gizi Deputi Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional merangkum seluruh teknis penyelenggaraan pangan dan ketahanan pangan ke dalam Petunjuk Teknis, Panduan Penggunaan, dan Panduan Pelaksanaan. Jadi 4 panduan tersebut dapat membantu bapak dan ibu di daerah untuk dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan SKPG yang lebih efektif” jelas Nita.

Nita berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum dan wadah untuk berkolaborasi dalam membangun sinergi antar instansi serta pihak terkait di level daerah demi meningkatnya kapasitas aparat provinsi dan kabupaten/kota dalam analisis SKPG untuk wilayah Timur.

“Sistem informasi SKPG bertujuan untuk mempermudah penginputan, analisis serta pelaporan yang dapat diakses secara cepat dan akurat oleh kita semua. Setelah mendapatkan informasi yang komprehensif serta pemahaman yang sama terkait penyelenggaraan SKPG. Semoga upaya kita dalam pengentasan daerah rawan pangan dan gizi tidak berhenti di atas meja saja, tapi ditindaklanjuti dengan aksi nyata.” pungkasnya.

Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia IPB, Bapak Prof. Dr. Drajat Martianto yang juga turut hadir sebagai pembicara dalam pertemuan tersebut menyampaikan sistem peringatan dini kerawanan pangan bukan hanya tanggung jawab Badan Pangan Nasional, dalam hal ini dinas ketahanan pangan, namun juga tanggung jawab bersama termasuk dinas pertanian, dinas kesehatan, serta BMKG.