*Siaran Pers*
*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*
391/R-NFA/X/2025
3 Oktober 2025
*NFA Tekankan Standar Mutu dalam Penyaluran Beras, Bulog Jabar Pastikan Stok Aman dan Berkualitas*
BANDUNG – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menegaskan pentingnya standar mutu dan keamanan pangan dalam setiap rantai pasok beras, baik untuk program bantuan pangan maupun Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Terkait mutu beras ini, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi telah meminta Bulog untuk mengecek kembali kualitas beras yang ada di gudang-gudang Bulog.
"Intinya, kalau beras yang dibagikan ke masyarakat harus bagus. Tidak boleh alasan apapun. Jadi, Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk menyalurkan bantuan pangan. Itu harus bagus. Lalu, pelaksanaan SPHP beras juga harus bagus. Tidak boleh ada yang kualitasnya jelek," ujar Arief.
Senada, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, melakukan monitoring ke Gudang Bulog Kanwil Jawa Barat di Bandung, Kamis (2/10/2025)
“Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional, kita ingin memastikan bahwa beras yang disalurkan ke masyarakat bukan hanya tersedia, tetapi juga aman dan bermutu. Karena pangan yang tidak memenuhi standar keamanan tidak bisa disebut pangan. Inilah yang terus kita dorong agar gudang Bulog dan seluruh penyalur menjaga mutu secara konsisten,” tegas Andriko.
Dalam kunjungan tersebut, tim NFA juga meninjau penerapan sanitasi dan higiene di gudang penyimpanan. Gudang Bulog Kanwil Jabar saat ini sedang dalam proses permohonan SPPB PSAT ke OKKPD Jawa Barat. Upaya ini menjadi bagian penting untuk memastikan pengelolaan beras sesuai standar nasional keamanan pangan segar asal tumbuhan (PSAT).
Berdasarkan hasil pengawasan, beberapa rekomendasi teknis diberikan, antara lain pengendalian hama gudang agar tidak mencemari beras, perbaikan ventilasi, konsistensi penggunaan palet, serta pengawasan mutu pangan secara berkala. “Aspek-aspek teknis ini harus diperkuat agar mutu beras benar-benar terjaga sampai ke tangan masyarakat,” tambah Andriko.
Sementara itu, dari sisi kinerja distribusi, hingga 1 Oktober 2025 realisasi penyaluran beras SPHP oleh Bulog Jawa Barat telah mencapai 23.026,63 ton atau 11,01 persen dari target total 209.165,91 ton. Kota dengan realisasi tertinggi antara lain Bandung (4.608,02 ton), Cirebon (4.060,59 ton), dan Ciamis (3.597,29 ton). Realisasi harian terakhir tercatat 564,78 ton.
Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Barat, Nurman Susilo, memastikan bahwa selain jumlah, kualitas beras yang disalurkan selalu menjadi prioritas. “Kami akan terus mengoptimalkan tujuh saluran distribusi yang ada agar target tercapai tepat waktu. Ketersediaan stok sangat cukup, dan kami pastikan kualitas beras baik bantuan pangan maupun SPHP telah memenuhi standar yang ditetapkan,” ujar Nurman.
Selain beras, Bulog Jabar juga mulai menyalurkan jagung SPHP kepada peternak. Saat ini tercatat sekitar 11 ton jagung telah disalurkan, termasuk 2 ton di antaranya di dua lokasi berbeda. “Penyaluran jagung ini sangat membantu peternak dalam menekan biaya produksi pakan, sekaligus menjaga stabilitas harga komoditas peternakan,” tambah Nurman.
———————————————
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Email: komunikasi@badanpangan.go.id
Telepon: 0877-8322-0455