Salah satu indeks kedaulatan pangan adalah ketersediaan pangan, dimana stok cadangan pangan merupakan faktor utama. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi di kantor NFA (14/8) mengungkapkan kepada Keluarga Alumni Gajah Mada (KAGAMA) bahwa NFA selalu berkolaborasi bersama kementerian/lembaga terkait untuk menyukseskan kedaulatan dan swasembada pangan.
“Sebenarnya Indonesia sudah dapat dikatakan swasembada pangan, mengacu pada definisi menurut FAO yaitu apabila negara dapat memproduksi pangannya sendiri sampai dengan 90% maka dapat dikatakan negara tersebut sudah swasembada pangan.” jelas Arief.
Adapun pengadaan dari luar negeri ditegaskan Arief hanya dilakukan untuk mendukung cadangan pangan pemerintah sebagai antisipasi dari kendala distribusi produksi dalam negeri. Lebih jauh cadangan pangan disiapkan sebagai langkah mitigasi menghadapi perubahan iklim yang ekstrim.
“Perubahan iklim tidak dapat dihindari, di Indonesia sendiri El Nino akan memasuki fase puncak kekeringan pada Agustus sampai September nanti. Menindaklanjuti amanat Presiden Joko Widodo, NFA bersama BULOG sudah mengamankan cadangan pangan sebesar 1.3 juta ton sampai hari ini, tinggal 800 ribu lagi agar cadangan pangan kita aman sampai akhir tahun. Di sini sebenarnya kesempatan kita agar dapat lebih mendorong produksi dalam negeri untuk cadangan pangan pemerintah. Ini merupakan pekerjaan kita bersama, bukan hanya pemerintah tapi juga pengusaha dan masyarakat.” tandas Arief.