Dalam upaya mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan di Indonesia, kegiatan Rumah Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) dilaksanakan di Kelurahan Pateten Dua, Kecamatan Aer Tembaga, Kota Bitung. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi dalam meningkatkan gizi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya pangan lokal.
Plt. Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Apriyanto Dwi Nugroho bersama Tenaga Ahli (TA) Kepala NFA, Jeffry J Wurangian dalam kunjungannya ke kegiatan Rumah Pangan B2SA di Kelurahan Pateten Dua, Kota Bitung, Kamis (19/9/2024), menyampaikan pentingnya optimalisasi program Rumah Pangan B2SA dalam upaya penanganan stunting.
"Program Rumah Pangan B2SA merupakan langkah nyata pemerintah dalam menangani masalah stunting melalui pendekatan pemenuhan gizi seimbang dengan memanfaatkan potensi pangan lokal. Upaya ini tidak hanya fokus pada pemberian makanan, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pola konsumsi yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, kami optimis program ini dapat menekan angka stunting secara signifikan, terutama di daerah-daerah yang rentan," ujar Apriyanto.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Utara, Jemmy JR Lampus, menyampaikan harapannya terkait pelaksanaan program Rumah Pangan B2SA dalam upaya mencegah stunting di Kota Bitung.
"Kami berharap kegiatan Rumah Pangan B2SA ini dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak, sebagai bagian dari upaya menurunkan angka stunting di Kota Bitung. Melalui pemanfaatan sumber daya pangan lokal yang beragam, kami optimis bahwa program ini tidak hanya memperbaiki pola konsumsi, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di daerah," ujar Jemmy.
Asisten II Bidang Perekonomian & Pembangunan Walikota Bitung, Sikamang, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi dan harapannya terkait peran penting program ini dalam mencegah stunting. Ia juga menegaskan pentingnya kesinambungan program Rumah Pangan B2SA untuk memberikan dampak yang lebih luas.
"Kami berharap kegiatan ini dapat terus dioptimalkan dan menjadi model bagi daerah lain. Kolaborasi antara pusat dan daerah, organisasi daerah, serta masyarakat, akan sangat penting untuk keberlanjutan program ini, sehingga Kota Bitung dapat menjadi daerah yang tangguh dalam menghadapi masalah stunting dan memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan produktif," ungkap Sikamang.
Hingga saat ini, pemberian makanan kepada penerima manfaat diantaranya balita dan anak-anak rawan stunting, ibu hamil dan ibu menyusui yang telah mencapai 24 dari total 50 kali pemberian makan yang direncanakan. Program ini diharapkan selesai pada Desember 2024, dengan tujuan memberikan kontribusi nyata dalam pencegahan stunting di wilayah Kota Bitung.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian Kota Bitung Stevens J. Prok, Camat Aertembaga Kota Bitung Steffny Naungmapia, Tim Penggerak PKK Kota Bitung dan Kecamatan Aertembaga, dan Kepala Puskesmas Tinombala dr. Dian Lahindo.
#badanpangannasional #nationalfoodagency #bapanas #NFA #pangankuatindonesiaberdaulat #penganekaragamanpangan #b2sa #makanb2sa #panganlokal #kenyanggakharusnasi #desab2sa #sehatdenganpanganlokal #rumahpanganb2sa #kotabitung #sulut