KOTA BOGOR—Pemenuhan gizi seimbang bagi anak usia sekolah merupakan salah satu faktor penentu kualitas generasi mendatang. Asupan makanan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Namun, dalam praktiknya, kebiasaan membawa bekal sekolah seringkali masih mengandalkan makanan ultra-proses (Ultra-Processed Food atau UPF) yang tinggi gula dan lemak.
Menjawab tantangan ini, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendukung inisiasi Lomba Cipta Menu Bekal B2SA yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor sebagai ruang inovasi. Tidak hanya mempromosikan pentingnya pola konsumsi B2SA yang sarat gizi dan nutrisi, kegiatan ini juga mendorong masyarakat dalam menciptakan menu berbasis pangan lokal yang tersedia di sekitarnya.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, dalam sambutannya pada Lomba Cipta Menu B2SA Kota Bogor yang diikuti 36 peserta dari seluruh TP PKK se-kecamatan Kota Bogor (24/9).
“Lebih dari sekadar kompetisi, lomba ini berperan strategis sebagai media edukasi dan persuasi preferensi konsumsi masyarakat. Para orang tua, khusunya ibu sebagai ujung tombak keluarga, diajak untuk memahami bahwa bekal sehat tidak harus mahal, asalkan dapat memanfaatkan potensi pangan lokal yang ada, serta disusun sesuai prinsip Isi Piringku pola konsumsi B2SA.” tegas Andriko.
Menurut Andriko, melalui pendekatan ini, anak-anak secara tidak langsung diperkenalkan pada ragam pangan lokal sejak dini. Selain menumbuhkan kebiasaan pola konsumsi B2SA, strategi ini akan menanamkan rasa bangga terhadap kekayaan sumber daya pangan yang dimiliki wilayahnya.
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Denny Mulyadi yang turut hadir pada kegiatan tersebut mengungkapkan, lomba cipta menu bekal B2SA berbasis sumber pangan lokal menekankan pemanfaatan bahan yang tersedia di Kota Bogor. Seperti jagung, singkong, ubi jalar, sukun yang tumbuh subur di setiap kecamatan Kota Bogor.
“Saya mengapresiasi komitmen Pemerintah Daerah Kota Bogor dan OPD pangan terkait yang telah melaksanakan kegiatan ini sebagai langkah konkrit dalam mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis potensi sumber daya lokal sesuai amanah Perpres No.81 Tahun 2024.” kata Andriko.
Andriko pun berharap replikasi praktik baik pola konsumsi B2SA seperti pengaplikasian dalam menu bekal sekolah tersebut dapat menjadi gerakan yang berkelanjutan dan bukan sekadar kegiatan seremonial tahunan. Langkah ini turut menjadi penegas bahwa Isi Piring anak Indonesia menjadi instrumen nyata dalam pembangunan gizi bangsa.
———————————————
Siaran Pers
Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)
375/R-NFA/IX/2025
24 September 2025
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Email: komunikasi@badanpangan.go.id
Telepon: 0877-8322-0455
#SetahunBerdampak