BADAN PANGAN NASIONAL
Pangan Nusantara dalam Jejak Budaya: Dari Warisan Leluhur Menuju Pangan Masa Depan

JAKARTA – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menegaskan pentingnya penganekaragaman konsumsi pangan berbasis potensi sumber daya lokal sebagai kunci dalam mewujudkan ketahanan sekaligus kemandirian pangan bangsa. Diversifikasi pangan dipandang sebagai strategi utama untuk mengurangi ketergantungan pada satu komoditas pangan saja, serta memperkuat identitas budaya Indonesia yang berakar dari kekayaan tradisi kuliner nusantara.

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal, menyampaikan bahwa ketahanan pangan Indonesia tidak boleh bertumpu hanya pada satu jenis komoditas. Indonesia memiliki keragaman sumber pangan yang sangat kaya, mulai dari sagu, jagung, sorgum, dan umbi-umbian, hingga berbagai jenis sumber pangan lainnya yang sejak lama telah menjadi bagian dari tradisi konsumsi masyarakat di berbagai daerah.

“Pentingnya penganekaragaman konsumsi pangan bukan sekadar isu teknis, tetapi juga menyangkut identitas budaya. Hilangnya pangan lokal berarti hilangnya sebagian jati diri bangsa,” ungkap Rinna dalam sebuah wawancara pada Jumat (26/9) di Jakarta.

Lebih lanjut ia menjelaskan, NFA secara konsisten mendorong berbagai program yang mendukung produksi, konsumsi, dan promosi pangan lokal. Namun demikian, tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mengubah cara pandang masyarakat agar pangan nusantara tidak lagi dipersepsikan sebagai pangan darurat, melainkan sebagai pangan prestisius yang membanggakan dan layak dijadikan pilihan utama.

“Kita harus menjadikan pangan lokal sebagai healthy food sekaligus heritage food. Pangan nusantara tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga sarat dengan nilai sejarah serta filosofi kehidupan yang diwariskan leluhur. Dengan mengangkat pangan lokal ke dalam gaya hidup modern, kita tidak hanya menjaga kesehatan masyarakat, tetapi juga menegaskan pangan nusantara sebagai simbol kemandirian sekaligus kebanggaan bangsa,” tegasnya.

Rinna menambahkan, keberhasilan menjaga keberlanjutan pangan nusantara tentu tidak dapat hanya bergantung pada regulasi pemerintah. Diperlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat secara sinergis. Mulai dari komunitas adat yang menjaga tradisi, pelaku usaha yang mendorong inovasi produk berbasis pangan lokal, hingga generasi muda yang diharapkan menjadi motor penggerak perubahan pola konsumsi. Sinergi lintas sektor inilah yang akan memastikan pangan nusantara tetap relevan, adaptif, dan berdaya saing di tengah perubahan zaman.

“Kesadaran generasi muda menjadi kunci penting, karena mereka akan menentukan arah pola konsumsi masyarakat di masa depan. Mencintai pangan lokal sama artinya dengan mencintai budaya, menjaga warisan leluhur, sekaligus melestarikan bumi melalui pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan. Generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga berperan aktif dalam melahirkan inovasi, mengkampanyekan gaya hidup sehat, serta membangun kebanggaan atas pangan nusantara di tingkat nasional maupun global,” ujar Rinna.

Dalam dialog tersebut, tokoh penggerak pangan berkelanjutan Puji Sumedi H bersama penggiat sorgum dari Flores Timur, Maria Loretha atau yang akrab disapa Mama Sorgum, juga menegaskan bahwa pangan nusantara perlu ditempatkan sebagai warisan budaya yang bernilai tinggi sekaligus sebagai peluang ekonomi yang menjanjikan bagi masa depan.

Data NFA mencatat, Indonesia memiliki 77 jenis pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak dan lemak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, 40 jenis bahan minuman, dan 110 jenis rempah-rempah. Keragaman ini menunjukkan potensi luar biasa yang dapat menjadi pilar utama dalam mendukung ketahanan sekaligus penganekaragaman pangan nasional.

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, dalam banyak kesempatan menegaskan bahwa upaya diversifikasi pangan bukan hanya agenda pemerintah, melainkan merupakan agenda bersama seluruh elemen bangsa. Menurutnya, kekayaan hayati dan pangan nusantara harus dioptimalkan secara berkelanjutan agar dapat memperkuat pondasi ketahanan pangan sekaligus menjaga kemandirian bangsa di tengah dinamika global.

“Penganekaragaman pangan adalah bagian dari strategi ketahanan pangan nasional. Dengan memaksimalkan potensi pangan lokal, kita tidak hanya membangun kedaulatan pangan, tetapi juga menyiapkan warisan berharga bagi generasi mendatang,” tutur Arief.


#SetahunBerdampak

———————————————

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Email: komunikasi@badanpangan.go.id

Telepon: 0877-8322-0455

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
komunikasi@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2025 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.