Jakarta - Dalam upaya memberikan kemudahan bagi masyarakat memenuhi kebutuhan pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) terus melakukan inovasi, salah satunya adalah melakukan Launching Bazar Online dan Marketplace PasTani di seluruh Indonesia.
Kepala BKP Agung Hendriadi dalam sambutannya mengatakan, dilakukannya Bazar Online dan Marketplace PasTani sebagai antisipasi pemerintah dalam penanganan pengendalian pasokan dan harga pangan melalui kolaborasi antara pemerintah Pusat dan Daerah menjelang Natal 2020 dan Tahun baru 2021.
"Jadi, selain untuk mengantisipasi natal dan tahun baru, juga untuk memudahkan masyarakat belanja bahan pangan, apalagi di saat pandemi covid-19 sekarang ini. Masyarakat bisa belanja secara online dari rumah dan produk segera dikirim," ujar Agung di Pasar Mitra Tani (PMT) Pasar Minggu, Kamis (17/12/2020).
Upaya yang dilakukan BKP, sesuai arahan dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar akses pangan bagi masyarakat semakin mudah sehingga kebutuhan pangan bagi seluruh masyarakat dapat terpenuhi.
Dijelaskan Agung, sejak April 2020 BKP bekerjasama dengan Gojek dalam mendistribusikan pangan secara online kepada masyarakat dengan cara memberikan subsidi free ongkir, dan memperoleh sambutan baik dari berbagai kalangan.
"Langkah ini terus kita tingkatkan, Pasar Mitra Tani yang ada di masing-masing provinsi harus menjadi distribution center yang memiliki fungsi cukup besar dalam pendistribusian pangan baik secara offline ataupun online," ujar Agung.
Selain itu, tambah Agung, toko mitra tani sebagai outlet pemasaran pasar mitra tani harus meningkatkan kinerjanya dalam melayani masyarakat.
Bazar online ini dilakukan serentak secara Nasional di Pasar Mitra Tani yang tersebar di 34 Provinsi.
Badan Ketahanan Pangan juga meresmikan marketplace PasTani dimana seluruh Pasar Mitra Tani dan kedepannya gapoktan-gapoktan serta perusahaan penyedia pangan dapat terhubung dengan masyarakat dalam sistem belanja online marketplace PasTani.
Pada bagian lain Agung menjelaskan, menjelang natal dan tahun baru (Nataru), sering terjadi tren peningkatan harga, karena peningkatan permintaan pangan masyarakat terhadap bahan pangan.
Berdasarkan angka Prognosa Pangan, ketersediaan pangan mayoritas surplus. Hingga akhir Desember 2020 diantaranya: Beras ( 6,6 juta ton); Jagung (1,5 juta ton); bawang Merah (82 ribu ton); Bawang Putih (148 ribu ton); cabai besar (3000 ton); cabai rawit (10.000 ton);
daging sapi/kerbau (132.000 ton); daging ayam ras (276 ribu ton); telur ayam ras (97 ribu ton); gula pasir (1,4 juta ton); dan minyak goreng (7 juta ton).
"Dari pantauan yang kami lakukan, harga pangan jelang nataru masih stabil, aman dan terkendali," pungkas Agung.
*Rilis Kementan, 17 Desember 2020*
Nomor : 1675/R-KEMENTAN/12/2020