Urgensi ketercukupan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang dikelola oleh BUMN pangan merupakan salah satu langkah mitigasi pemerintah dalam mengatasi gejolak pangan. Menurutnya selain dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, penyerapan gabah dan beras dalam negeri ini juga bertujuan untuk mensejahterakan petani melalui pembelian harga pangan pokok yang terjaga dengan baik
"Badan Pangan Nasional akan terus memantau kinerja Bulog di daerah-daerah. Terutama perkembangan dalam penyerapan hasil panen gabah dalam negeri, sehingga kita tidak terus mengandalkan importasi saja," Ungkap Arief
Untuk itu, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi rutin memastikan ketersediaan stok CPP di daerah, terutama di Gudang Perum Bulog. Pada kunjungannya, Arief melihat langsung kondisi Stok di Gudang Bulog Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu (21/7/2024).
"Kita pahami pemerintah selalu fokus dalam memastikan ketersediaan stok pangan, ketersediaan itu adalah nomor satu. Bapak Presiden pun saat turun ke daerah pasti selalu cek ke gudang Bulog bahkan ke pasar untuk melihat langsung kondisi pangan yang riil yang dihadapi masyarakat," ujarnya.
"Hari ini pun saya pastikan untuk wilayah Surabaya, stok pangan strategis cukup, terutama beras. Dengan itu, seluruh program intervensi yang dijalankan pemerintah seperti bantuan pangan hingga SPHP dapat terus memberi manfaat yang luas bagi masyarakat," sambungnya.
Dalam kunjungan hari ini diperoleh informasi total stok beras di Kantor Wilayah Bulog Surabaya mencapai 25 ribu ton dan untuk Stock PSO setara beras 155 ribu ton. Sementara realisasi penyaluran bantuan pangan (banpang) beras untuk wilayah Surabaya tahap pertama sudah tuntas dan untuk tahap kedua sebanyak 103 Ribu ton atau 99,94%. Sedangkan Realisasi SPHP 87 Ribu ton atau 74,8% dari target 117 Ribu ton. Selanjutnya Realisasi pengadaan PSO 72 Ribu ton atau 66% dari target 110 Ribu ton
#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #Bapanas #NFA #PanganKuatIndonesiaBerdaulat #KetahananPangan
