BADAN PANGAN NASIONAL
Pemaparan Awal Hasil Survei Stok Beras dan Jagung Akhir 2023, NFA dan BPS Tampung Tanggapan dan Masukan dari Stakeholder


Sebagai tindak lanjut perjanjian kerja sama antara Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait Survei Stok Beras dan Jagung Akhir Tahun 2023 (SSBJAT23), pada hari ini Jumat (5/4/2024) di Jakarta dilaksanakan pemaparan awal hasil survei tersebut. Pemaparan awal ini dilakukan untuk dapat menampung dan menerima semua masukan dari para stakeholder yang relevan.


Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan terpisah mengatakan hasil survei ini penting sebagai basis formulasi kebijakan strategis bagi pemerintah, terutama terkait ketersediaan komoditas beras dan jagung. "Hasil survei ini nantinya dapat menghasilkan estimasi stok yang semakin valid dan akurat pada level nasional. Dengan ini pemerintah dapat merumuskan kebijakan strategis yang semakin tepat. Apalagi beras dan jagung merupakan pangan strategis yang sangat dibutuhkan masyarakat," ungkapnya.


Plt. Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy dalam sambutannya mengatakan SSBJAT23 dilakukan untuk mengetahui jumlah ketersediaan beras dan jagung di akhir tahun 2023 yang sekaligus juga merupakan sebagai baseline carry over untuk ketersediaan beras dan jagung di awal tahun 2024. Untuk itu, NFA merangkul BPS dan PT Sucofindo menggelar SSBJAT23 sejak Desember tahun lalu. 


"SSBJAT23 telah kami laksanakan di 38 provinsi dan 477 kabupaten/kota untuk survei beras. Lalu di 442 kabupaten/kota untuk survei jagung melalui pendekatan probabilitas sampling. Jumlah sampel survei beras terdapat 46.738 sampel. Sementara jumlah sampel survei jagung ada 8.143 sampel,” urai Sarwo.


“Untuk kedepannya kami tentunya sangat mengharapkan survei ini menjadi kegiatan berkala oleh Badan Pangan Nasional sebagai koordinator. Setelah pemaparan hasil survei ini, kami tentunya mengharapkan tanggapan dan masukan dari kementerian lembaga yang hadir, sehingga hasilnya akan lebih komprehensif dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan,” sambungnya.


Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa menuturkan data yang dihasilkan dari SSBJAT23 akan digunakan untuk pembaharuan Neraca Komoditas (NK). “Dengan adanya data yang sudah dilakukan penelitian, pengkajian, dan perhitungan oleh teman-teman BPS dengan metodologi yang menurut kita tidak perlu lagi diragukan, ini adalah data yang ini sudah kita provide. Artinya yang akan kita gunakan untuk NK kita, sehingga kita bisa mewujudukan NK sejalan dengan prognosa,” ungkap Ketut.


“Ke depan kita ingin punya data pangan yang satu, sehingga benar-benar dari perencanaan kita semua dan kita percaya dan dapat digunakan oleh semua pihak. Kalau memang nanti sudah tidak ada perbaikan-perbaikan datanya, artinya perbaikan-perbaikan angkanya sekiranya sudah bisa diterima, kami akan menindaklanjuti mengirim data ini kepada para pimpinan kementerian lembaga melalui surat Bapak Kepala NFA. Intinya menginformasikan hasil survei ini yang menjadi carry over untuk 2024,” ucapnya.


Sebagai informasi, hasil SSBJAT23 menunjukkan estimasi ketersediaan beras di akhir tahun 2023 yang menjadi carry over awal tahun 2024 total sejumlah 4,13 juta ton. Secara spesifik tersebar di rumah tangga produsen dan konsumen 2,74 juta ton atau 66,34 persen, Perum Bulog 810 ribu ton atau 19,60 persen, pedagang 278 ribu ton atau 6,74 persen, Horeka (hotel, restoran, katering) dan industri 153 ribu ton atau 3,72 persen, penggilingan 145 ribu ton atau 3,53 persen, dan Produsen Usaha/Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) 278 ton atau 0,07 persen.


Sementara total ketersediaan jagung di akhir 2023 sejumlah 956 ribu ton. Rinciannya antara lain tersebar di industri pakan 478 ribu ton atau 50,08 persen, rumah tangga produsen dan konsumen 285 ribu ton atau 29,86 persen, Perum Bulog 156 ribu ton atau 16,37 persen, pedagang 29 ribu ton atau 3,07 persen, Konsumen Usaha Pertanian Pengguna Jagung 3,2 ribu ton atau 0,34 persen, industri 1,5 ribu ton atau 0,17 persen, dan usaha pemipilan 1,08 ribu ton atau 0,11 persen.


Pada acara pemaparan awal hasil SSBJAT23 turut hadir antara lain Deputi Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden Edy Priyono, Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah, Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan BPS Kadarmanto, Direktur Ketersediaan Pangan NFA Indra Wijayanto, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA Rachmi Widiriani, beserta perwakilan dari Kementerian Pertanian, PT Sucofindo, dan stakeholder pangan lainnya.


#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #Bapanas #NFA #PanganKuatIndonesiaBerdaulat #KetahananPangan #SurveiStokBerasJagung2023 #SSBJAT23 #BPS


BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
IDFOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.