Krisis pangan adalah kondisi kelangkaan pangan yang dialami sebagian besar masyarakat di suatu wilayah yang disebabkan oleh, antara lain, kesulitan distribusi pangan, dampak perubahan iklim, bencana alam dan lingkungan, konflik sosial, termasuk akibat perang. Hal tersebut dijelaskan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa dalam FGD Alarm Krisis Pangan yang diselenggarakan Direktorat Pengelolaan Media Kemenkominfo secara daring pada Jumat (21/07/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Ketut menjelaskan langkah mitigasi pemerintah dalam menghadapi El Nino, antara lain penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), serta Fasilitasi Distribusi Pangan.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam Ratas 10 Juli 2023, kita semua perlu mengantisipasi El Nino. Oleh sebab itu Kepala NFA Bapak Arief Prasetyo Adi langsung menugaskan kami untuk menjaga ketersediaan pasokan dan harga pangan," ujarnya.

Sementara itu Guru Besar Ilmu Gizi IPB Prof. Hardiansyah mengusulkan beberapa langkah antisipasi antara lain perkiraan situasi dan identifikasi faktor resiko, mapping daerah dan sasaran, identifikasi jenis pangan paling beresiko, surveilans kewaspadaan pangan dan gizi, penghematan air dan pemanfaatan sumber-sumber air, cegah food loss and waste, prakiraan kesenjangan/ kekurangan kebutuhan logistik untuk setiap lokasi dan sasaran, kebijakan/ program/ intervensi peningkatan produksi di daerah yang tidak mengalami krisis, kebijakan/ program/ intervensi peningkatan penyediaan dan logistik, penguatan sistem cadangan dari dalam negeri dan impor serta peran teknologi, intervensi pasar di lokasi sasaran serta Monev, sosialisasi dan partisipasi masyarakat, kolaborasi antar sektor dan daerah serta internasional.

Hadir pula peserta perwakilan dari kalangan media massa guna menyebarluaskan informasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi El Nino.