Memasuki pekan ketiga puncak El Nino 2023, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memastikan stok ketersediaan pangan aman hingga akhir tahun 2023. Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA Rachmi Widiriani dalam program Market Review yang disiarkan secara langsung oleh IDX Channel pada Jumat (18/08/2023) menyebut pemerintah telah memiliki stok beras sebesar 1,3 juta ton untuk mengantisipasi turunnya produksi pangan domestik.
“Posisi saat ini untuk cadangan beras di Bulog itu di angka 1.309.000 ton. Jadi sudah dilakukan percepatan pengadaan baik itu dari dalam negeri maupun dari luar negeri sesuai yang sudah ditugaskan kepada Bulog di 2023 untuk pengadaan beras dari luar negeri itu dua juta ton,” paparnya.
Sementara itu untuk komoditas lainnya seperti daging ruminansia, kedelai, dan bawang putih Rachmi mengatakan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi telah menugaskan Perum Bulog dan ID FOOD untuk mempercepat pengadaan baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Adapun terkait produk yang bersifat perishable (mudah rusak dan memiliki masa simpan pendek) seperti bawang merah dan cabai, selain menyiapkan fasilitas rantai dingin, pemerintah tidak menyimpan dalam bentuk iron, melainkan dynamic stock.
“Kita melihat cadangan bawang merah dengan cabai merah ini yang sifatnya dynamic stock melalui para offtaker. Jadi BUMN baik Bulog atau ID FOOD itu bekerja sama dengan para offtaker di lapangan, jadi sistemnya itu beli jual cepat. Beli kemudian disimpan sedikit kemudian dilempar lagi ke pasar di wilayah-wilayah yang net consumer,” imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, disamping penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) upaya lain yang dilakukan NFA dalam mengantisipasi dampak El Nino yaitu pelaksanaan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari daerah sentra ke wilayah konsumen, Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah, stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui penyediaan Beras SPHP, penyaluran bantuan pangan (beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras), penyediaan fasilitas rantai dingin (cold chain), gerakan Stop Boros Pangan, mendorong diversifikasi konsumsi pangan berbasis pangan lokal, serta kampanye Belanja Bijak.
Selaras dengan instruksi Presiden Joko Widodo, NFA terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder baik kementerian/lembaga, BUMN, Pemerintah Daerah, akademisi, asosiasi pelaku usaha, hingga melibatkan komunitas yang ada di masyarakat untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan di tengah kondisi ketidakpastian global dan dampak perubahan iklim yang terjadi pada saat ini.
