Tidak hanya pemerintah pusat, otoritas daerah pun bersemangat mengoptimalisasi sumber pangan lokal demi kebermanfaatan bagi warganya dengan turut aktif mengembangkan Rumah Pangan B2SA di wilayah masing-masing. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
“Kemarin kami diinformasikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Musi Banyuasin, Bapak Ali Badri bahwa pemerintah setempat sedang memproses replikasi Rumah Pangan B2SA di 15 titik lokasi di Musi Banyuasin. Rencananya Rumah Pangan-Rumah Pangan itu akan segera diresmikan Bapak PJ Gubernur.” jelas Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal di Medan (11/7).
Rinna menjelaskan, berdasar keterangan Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Kabupaten Musi Banyuasin, nantinya seluruh program Rumah Pangan B2SA di kabupaten tersebut akan menggunakan dana APBD, dimana akan dilaksanakan 36 kali pemberian makan kepada penerima manfaat dengan durasi 3 kali pemberian makanan setiap 1 minggunya.
Keseriusan pemerintah daerah dalam program tersebut juga ditunjukkan dengan kunjungan ke wilayah lain yang telah lebih dahulu sukses dalam pelaksanaan program Rumah Pangan B2SA.
“Kami sampai pergi ke Kabupaten Bantul untuk studi banding belajar Rumah Pangan B2SA, karena kami juga ingin warga kami bisa menerapkan pola konsumsi yang benar dan mendayagunakan sumber pangan lokal di wilayah kami secara optimal.” ungkap Ali pada kunjungannya ke Kantor NFA Senin lalu.
Selain Kabupten Musi Banyuasin di Sumatera Selatan, terdapat pula beberapa daerah lain yang juga berpartisipasi dalam memasifkan program Rumah Pangan B2SA antara lain Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang tersebar di 63 desa, Provinsi Jawa Tengah di 15 kelurahan, dan Sulawesi Tengah di 22 kelurahan. Diproyeksikan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring beberapa provinsi lain yang berencana untuk mengembangkan Rumah Pangan B2SA
“Contohnya di Sulawesi Selatan, disampaikan Bupati Bone saat peresmian Rumah Pangan Desa Kawerang akhir Juni lalu, kabupatennya juga akan menggodok rancangan rumah pangan B2SA untuk diadakan pada setiap kecamatan di Bone.” tambah Rinna
Sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik, selain diadakan edukasi, sosialisasi, dan pemberian makanan rutin, program Rumah Pangan B2SA juga akan menyelenggarakan berbagai kegiatan pendukung lainnya. Diantaranya adalah lomba gemar makan ikan, festival rempah, serta lomba menu B2SA dimana juaranya akan menjadi menu yang disajikan di Rumah Pangan B2SA.
Menu pada lomba tersebut diperuntukkan untuk anak rentang usia Sekolah Dasar dan lunch box untuk penerima manfaat dewasa yakni ibu hamil, ibu menyusui, serta calon pengantin. Tentunya dengan menggunakan bahan baku pangan lokal dengan harga terjangkau yang tersedia dan mudah didapat pada wilayah masing-masing.
