JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sekali lagi meneguhkan komitmennya untuk berjuang keras menyediakan pasokan beras bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Amran tidak ingin ada kekurangan beras apalagi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini sedang tinggi-tingginya.
"Nah kemudian, ada di lapangan kondisi membutuhkan beras bahkan sampai terjadi antre. Saya sampaikan, kami siapkan cadangan di lokasi bencana 3 kali lipat dari kebutuhan," ucap Amran saat konferensi pers pelepasan keberangkatan bantuan Kementan/Bapanas Peduli Bencana Alam Aceh-Sumut-Sumbar di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat (5/12/2025).
"Jadi tidak ada alasan, ada saudara kita yang kekurangan beras apalagi kelaparan. Kami tidak ingin ada satu orang pun kekurangan beras. Semoga bisa didistribusikan dengan baik," imbuhnya.
Mengenai CBP bencana alam, Bapanas telah menerbitkan surat penugasan kepada Perum Bulog untuk menyalurkan CBP untuk bencana alam. Sampai 2 Desember, melalui warkat Kepala Bapanas kepada Dirut Bulog bernomor 373 sampai 380 telah diputuskan jumlah stok CBP dan alokasi sasaran masyarakat terdampak.
Secara keseluruhan, Bulog ditugaskan menyalurkan total 5,33 ribu ton dengan sasaran 1.567.279 jiwa. Rincian penyaluran CBP untuk bencana alam antara lain Aceh 2,44 ribu ton dengan total 696.514 jiwa. Lalu Sumut 2,42 ribu ton dengan 687.889 jiwa dan Sumbar 471,8 ton dengan 182.876 jiwa.
Adapun realisasi penyaluran CBP untuk bencana dan keadaan darurat di tahun 2025 ini telah melejit secara eksponensial dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Tahun ini realisasi CBP bencana alam telah menyentuh hingga lebih 1.100 persen dibandingkan dengan tahun 2024 yang berada di angka 446 ton.
Untuk bantuan khusus bencana dan keadaan darurat didasarkan pada surat permintaan dari pemerintah daerah setempat yang memuat rincian kebutuhan dan jumlah jiwa. Penggunaan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk bencana dan keadaan darurat diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 dan teknis penyalurannya termaktub dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 30 Tahun 2023.
Tahun ini stok CBP yang disimpan dan dikelola Bulog sepenuhnya diperkuat dari pengadaan setara beras produksi dalam negeri. Dengan total pengadaan dalam negeri 3,15 juta ton untuk stok CBP menjadikan titik kulminasi yang merupakan raihan positif pemerintahan dalam komando Presiden Prabowo Subianto saat ini.
"Ini stok sekarang tertinggi selama merdeka. Hari ini 3,7 juta ton. Dulu sejak merdeka, maksimal 2 juta ton, itu pun impor. Ini 3,7 juta ton, tetapi dari produksi anak bangsa. Jadi ini alhamdulillah pemerintahan Bapak Presiden. Untuk pangan kita, aku siapkan sekali lagi, aku siapkan 3 kali dari kebutuhan, supaya tidak ada keraguan, maaf, tidak rebutan," tegas Amran.
"Jadi tidak ada masalah. Insya Allah kita berdoa, kita bisa umumkan swasembada nanti di tanggal 31 Desember jam 12.00. Kita umumkan bahwa Indonesia swasembada," tutup Mentan/Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman
Untuk diketahui, inisiasi Kementan/Bapanas Peduli Bencana Alam Aceh-Sumut-Sumbar hari ini mulai mengirimkan paket donasi tahap pertama dalam bentuk barang senilai Rp 34,8 miliar dari total donasi yang mencapai Rp.75 miliar. Donasi ini bersumber dari kolektif BUMN dan mitra-mitra strategis, serta dari pegawai di lingkup Kementerian Pertanian dan Bapanas.
Adapun Posko donasi kemanusiaan Kementan menerima bantuan melalui rekening khusus BRI 2123.01.000535.564 atas nama Kementan Peduli. Ini berlaku bagi masyarakat luas yang ingin ikut berdonasi bersama keluarga besar Kementan dan Bapanas.
---------------
*Siaran Pers*
*Badan Pangan Nasional (Bapanas)*
462/R-BAPANAS/XII/2025
5 Desember 2025







