Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) hadiri Round Table Discussion (RTD) dengan tema "Menjaga Kondusifitas Perekonomian Nasional guna Mendukung Terselenggaranya Pemilu 2024 dalam rangka Mewujudkan Stabilitas Keamanan dalam Negeri" yang diselenggarakan Dewan Ketahanan Nasional pada hari Kamis, (22/9/2023) di Jakarta.

Dalam RTD ini, berbagai pihak baik dari pemerintah, akademisi, maupun pelaku usaha, hadir membahas berbagai potensi gangguan stabilitas pangan yang dapat terjadi jelang pelaksanaan Pemilu 2024. Salah satu potensi gangguan tersebut antara lain kelangkaan dan kenaikan harga pangan.

Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy menuturkan, terdapat resiko terkait ketersediaan dan konsumsi pangan masyarakat menjelang Pemilu tahun depan. "Lahan sawah setiap tahun berkurang 100 ribu hektare, sedangkan pengembangan luas lahan sawah belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat berdampak pada ketersediaan pangan dan konsumsi masyarakat, terutama menjelang Pemilu 2024," papar Sarwo.

Lebih lanjut, pemerintah perlu memperkuat cadangan pangan untuk mengantisipasi gangguan stabilitas pangan. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan fungsi Satgas Pangan untuk mencegah terjadinya penimbunan dan penyelundupan pangan.

Potensi gangguan keamanan pangan lainnya yang dibahas dalam kegiatan RTD tersebut adalah spekulasi harga pangan. Hal ini dapat terjadi karena adanya informasi yang tidak benar atau tidak akurat mengenai kondisi ketersediaan pangan.

"Komunikasi publik penting agar masyarakat tidak panik dan spekulan tidak membesar. Selain itu, pemerintah juga perlu menyiapkan kebijakan impor pangan untuk stabilisasi harga," ujar Daru, Staff Ahli Menteri Perdagangan.  

Kesimpulan dari kegiatan RTD ini ialah bahwa pemerintah perlu menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menjaga kondusifitas stabilitas pangan menjelang Pemilu 2024. Pemerintah akan menindaklanjuti hasil RTD tersebut dengan menyusun naskah rekomendasi yang akan diproses ke tahap selanjutnya.