Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) secara intensif mendorong upaya kolaborasi dengan seluruh mitra pentahelix dalam upaya penyelamatan pangan, termasuk dengan SOS sebagai food rescue organization. Hal ini disampaikan Nita Yulianis, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi pada acara Official Grand Launch of Scholar of Sustenance (SOS) Jakarta, Selasa, (12/12/2023). “Dibukanya cabang SOS Jakarta Ini merupakan wujud partisipasi komunitas dan masyarakat dalam upaya pencegahan food waste sekaligus mendorong donasi pangan berlebih” ujar Nita.
Pada kesempatan itu, Nita Yulianis juga menyampaikan komitmen Badan Pangan Nasional dalam upaya pencegahan food waste dan langkah nyata yang sudah dilakukan melalui Gerakan selamatkan Pangan.
SOS adalah organisasi lingkungan nirlaba global internasional yang berkomitmen dalam upaya pencegahan/pengurangan food waste serta ketahanan pangan dan gizi. SOS memiliki 7 cabang di 3 negara ASEAN, yaitu: Indonesia (Bali dan Jakarta), Thailand (Bangkok, Puket, Chiangmai, Hua Hin) dan Filipina (Manila). SOS Indonesia berdiri sejak tahun 2017 di Bali. Dalam rangka memperluas jangkauan penyelamatan pangan, SOS membuka cabang di ibukota Jakarta.
Bo H. Holmgreen selaku Founder SOS menyampaikan bahwa SOS telah secara konsisten melakukan upaya penyelamatan pangan dan menyalurkannya kepada masyarakat rentan rawan pangan, khususnya selama masa pandemi Covid-19.
“SOS memiliki fasilitas satu food truck berpendingin dan terus membangun kemitraan dengan banyak pihak, seperti hotel, produsen, masjid, dan ritel” ujar Bo. Bo juga menyampaikan bahwa SOS mendapatkan dukungan dari Hotel JW Mariot dan Hilton Grup untuk membantu donasi pangan berlebih.
Acara launching juga disertai Panel Diskusi oleh Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi NFA, Director of Global Impact & Operation SOS, GM of Corporate Affair & Sustainability PT. Lion Super Indo, IBCSD, Executive Asisten Manager Hotel Marriot serta demo masak varian menu olahan pangan berlebih oleh Chef Andrian Ishak.
Turut hadir Director of Global Impact & Operation SOS (James Leyson), Duta Besar Denmark (Sten Frimodt Nielsen), Chief of Environmental, Science, Technology and Health of US Embassy (Sandy Lien), unsur Kemenparekraf, TP PKK DKI Jakarta, IBCSD, perhotelan, pelaku usaha, bank pangan/penggiat pangan dan media.