Keberadaan BUMN Pangan yang kuat dan gesit dalam penyerapan dan pendistribusian dapat menopang penguatan dan stabilitas harga pangan di tingkat Ll JT lprodusen dan konsumen. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, saat melakukan pertemuan dengan Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari, Kamis, (25/5/2023) di Jakarta.
"Melalui Holding BUMN Pangan juga dapat mengoptimalkan aset yang potensial, mengandalkan supply chain, dan penerapan teknologi dan digitalisasi bisnis," Ujar Arief
Ia mengatakan, berdasarkan arahan Presiden Jokowi bahwa Indonesia membutuhkan BUMN pangan yang kuat lewat kemandirian pangan untuk merealisasikan visi Indonesia 2045, khususnya sektor pangan untuk peningkatan ketahanan pangan nasional.
Selain memiliki peran untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, Holding BUMN Pangan, juga fokus pada ekosistem pangan dan tentunya untuk meningkatkan inklusivitas petani, peternak, dan nelayan.
Sekretaris Menteri BUMN Rabin I Hattari mendukung terbangunnya BUMN pangan yang kuat. Melalui transformasi BUMN dan penajaman fokus bisnis serta reorganisasi kelembagaan yang telah dilakukan, pihaknya optimis keberadaan BUMN pangan dapat berkontribusi besar dalam mewujudkan ekosistem pangan terintegrasi.
Rabin yang dilantik sebagai Sekretaris Kementerian BUMN pada Rabu (24/05/2023) mengatakan akan fokus pada tiga hal, yaitu program inisiatif digitalisasi, peningkatan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, akan mendorong BUMN untuk lebih transparan, lebih akuntabel, efisien, produktif, inovatif dan lebih kolaboratif dalam menjalankan tugasnya sebagai pencipta nilai (value creator) dan agen pembangunan (developmen agent).
#pangan #pangankuatindonesiaberdaulat #ketahananpangan #kemandirianpangan #kedaulatanpangan #sinergipangan #bumnpangan #kementerianbumn