Dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaku usaha pengolahan pangan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melalui Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Pengolahan Pangan Lokal di Atria Hotel Malang pada 19-21 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat keberlanjutan usaha pangan lokal, terutama di kalangan UMKM dan IKM, melalui pendekatan berbasis potensi sumber daya lokal.
Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Rinna Syawal, menegaskan bahwa salah satu tujuan utama percepatan penganekaragaman pangan adalah mendorong pengembangan usaha pangan lokal. “Kami ingin agar UMKM dan IKM yang berbasis pangan lokal mampu bersaing dan berkontribusi lebih besar terhadap ketahanan pangan nasional. Dengan memaksimalkan potensi lokal, kita tidak hanya menguatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga memperkaya pilihan pangan masyarakat Indonesia,” ujar Rinna.
Bimtek ini juga menjadi momentum penting untuk mempertemukan pelaku UMKM pangan lokal dengan offtaker. Menurut Rinna, "Melalui kegiatan ini, kami berharap jejaring pemasaran semakin kuat dan daya saing produk pangan lokal semakin terangkat. Jejaring ini akan menjadi saluran distribusi yang dapat memperluas jangkauan produk pangan lokal ke pasar yang lebih luas."
Sebanyak 52 peserta hadir dalam Bimtek ini, terdiri dari 20 perwakilan Dinas Pangan Provinsi serta 32 pelaku usaha penerima manfaat kegiatan PUPPL (Program Usaha Pengembangan Pangan Lokal). Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, di antaranya Prof. Achmad Subagio, pakar olahan singkong dari Universitas Jember, serta Dialekha Ryan Permata dari Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM.
Bimtek ini tidak hanya menitikberatkan pada teori, tetapi juga praktik langsung. Salah satu rangkaian kegiatan yang penting adalah kunjungan ke rumah produksi So Kressh Malang, di mana peserta dapat menyaksikan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dalam pengolahan sayur dan buah. Kunjungan ini memberikan wawasan praktis kepada peserta tentang standar produksi yang baik dan aman, yang diharapkan dapat diaplikasikan di tempat usaha masing-masing.
“Melalui kolaborasi dan transfer pengetahuan ini, kami optimistis bahwa usaha pangan lokal akan semakin berkembang dan memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar nasional maupun internasional,” tutup Rinna.