Sebanyak 73 orang baik kelompok maupun perseorangan yang telah berprestasi dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan pada berbagai tingkatan dan jenis usaha menerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) Tahun 2016. Sebanyak 15 orang perwakilan menerima penghargaan langsung dari Presiden Jokowi, Rabu (30/11), di Istana Negara. “Penerimaan Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) tahun 2016 sebanyak 73 orang yang terdiri dari lima kategori penerima. Yaitu, Pembina Ketahanan Pangan sebanyak 18 orang, Pelopor Ketahanan Pangan 5 orang, Pelayanan Ketahanan Pangan 17 orang, Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan 30 penerima, dan Pemangku Ketahanan Pangan sebanyak 3 orang,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dalam rilis Kementerian Pertanian disebutkan, penghargaan kategori Pembina Ketahanan Pangan diberikan kepada 3 Gubernur; 5 Bupati/ Wali Kota dan 10 Kepala Desa/Lurah yang berhasil menggerakkan perangkat daerah dan masyarakat dalam mengurangi kemiskinan, kerawanan pangan, gizi buruk, dan meningkatkan produksi pangan serta mempercepat diversifikasi pangan dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan. Sedangkan penghargaan kategori Pelopor Ketahanan Pangan diberikan kepada 5 penerima, baik perseorangan (bukan tokoh organisasi formal) yang merintis usaha baru (inovasi) dalam pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya teknologi dan sumber daya sosial di daerah/wilayahnya untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan. Berikut adalah penerima penghargaaan kategori Pelopor Ketahanan Pangan
- Suwarno, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur
- Andris Wijaya, Kab. Garut, Provinsi Jawa Barat
- Joni Saputra, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat
- H. Ali Rahman, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau
- Untung Wijanarko, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta Pada kriteria Pelayanan Ketahanan Pangan, penghargaan diberikan kepada 8 orang penyuluh/pendamping; 3 orang peneliti; 6 pengawas/medik veteriner dan pengendali organisme pengganggu tanaman (popt) yang berprestasi dan aktif memberikan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan ketahanan pangan di wilayahnya yang melampaui tugas pokoknya dan/atau prestasi luar biasa. Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan diberikan kepada 10 kelompok/gabungan kelompok pelaku produksi pangan; 9 kelompok/gabungan kelompok pelaku pemberdayaan masyarakat; dan 11 kelompok pelaku pengembangan pangan olahan/perakitan teknologi pangan yang berhasil mengelola kegiatan produksi pangan/pemberdayaan masyarakat/ pengembangan industri pangan olahan/perakitan teknologi pangan dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan. Terakhir, kategori Pemangku Ketahanan pangan diberikan kepada Abah Asep Nugraha (Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat); Uus Permana, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat; dan Akhmad Bakeri, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Mereka adalah perseorangan yang menjadi tokoh masyarakat setempat/ adat (bukan PNS/pejabat pemerintah, bukan isteri/suami pejabat pemerintah), mempunyai pengaruh besar, kharisma dan berhasil menggerakkan masyarakat untuk melestarikan dan memperbaiki adat dan budaya lokal (local wisdom) dalam melaksanakan pemberdayaan, penguatan ekonomi dan pengelolaan lingkungan guna mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan, penghargaan ini diberikan untuk menumbuhkan dan mendorong semangat kreatifitas serta partisipasi masyarakat untuk mengambil peran lebih besar dan memotivasi dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan di daerah. Karena keberhasilan pembangunan pertanian tidak dapat dilepaskan dari dukungan dan kerja sama berbagai pihak, dari lintas sektor. Disampaikan oleh Amran Sulaiman, tokoh-tokoh yang menerima penghargaan telah melewati proses pengusulan dan penilaian secara berjenjang dengan memperhatikan keunggulan dan dampak dari kegiatan yang dilakukan terhadap peningkatan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi juga berjanji akan mengunjungi Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan untuk melihat langsung keberhasilan daerah tersebut dalam menjamin ketersediaan air untuk irigasi sawah dan tambak. Bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru merupakan salah satu penerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) Tahun 2016. Penghargaan ini diberikan karena pemerintah Kabupaten Wajo telah membangun bendung gerak Cenranae untuk mengatur permukaan air danau Tempe, membangun bendungan Paseloreng yang dapat mengairi 7.000 hektar sawah, normalisasi saluran irigasi di seluruh wilayah, serta merencanakan pembangunan 1 juta unit kantong air dimana diantaranya 200 unit sudah terbangun. Humas Setkab