Percepat Diversifikasi Pangan, Kementan Upayakan Sinergi Multisektor

Bogor – Percepatan diversifikasi pangan dengan target menurunkan konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi pangan lokal memerlukan langkah nyata melalui sinergi bersama multi sektoral. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng asosiasi yang bergerak di bidang pengembangan komoditas pangan serta praktisi di bidang teknologi pangan.

Hal tersebut nampak dalam penandatangan nota kesepahaman antara Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan dengan Masyarakat Singkong Indonesia (MSI), Masyarakat Sagu Indonesia (MASSI) dan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (Patpi) tentang pengembangan industri pengolahan singkong dan sagu sebagai sumber karbohidrat non beras, di Bogor pada Kamis (15/10/2020).

Kepala BKP Agung Hendriadi mengatakan, penandatanganan ini selaras dengan penegasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar semua pihak bersinergi dalam memperkuat gerakan diversifikasi pangan, sehingga ketahanan pangan dapat terus terjaga.

"Saya harap kita semua mengambil peran dalam upaya diversifikasi ini, saya yakin MSI dan MASSI dapat menggerakkan. Kita akan bersinergi untuk mempercepat upaya diversifikasi pangan," tuturnya.

Komitmen ini merupakan upaya bersama dalam pengembangan industri pengolahan singkong dan sagu sebagai sumber karbohidrat non beras yang meliputi pemasyarakatan, penyediaan bahan baku, penyediaan dan pemanfaatan tekhnologi, penyediaan tenaga ahli dan supervisi pembangunan industri, pengembangan pemasaran produk serta penyediaan data dan informasi.

Selain kampanye untuk mengedukasi masyarakat, Agung menyebut akan menggalakan diversifikasi pangan dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap produk pangan lokal.

"Untuk meningkatkan aksesibilitas, pertama kita lakukan peningkatan produksi. Tentunya nanti akan didukung oleh Ditjen teknis terkait," ungkapnya.

Hal penting yang mendapat perhatiannya adalah pengembangan UMKM, bagaimana meningkatkan kapasitas produksi serta penjualan melalui marketplace agar memudahkan masyarakat mendapatkan pangan lokal.

"Kita bina UMKM pangan lokal, bagaimana membranding produk serta packaging pangan lokal dan manfaatkan KUR untuk pengembangan usaha" ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Ketua MSI Arifin Lambaga menyatakan kesiapannya dalam mendukung upaya diversifikasi pangan ini, dengan melakukan pendampingan kepada petani agar produktivitasnya meningkat.

"Saat ini produksi 25-30 ton per hektar, kita rencanakan peningkatan produksi hingga 40-50 ton per hektar. Angka ini sebetulnya sudah dicapai di beberapa wilayah, namun kita akan terus  tingkatkan," ungkapnya.

Rilis Kementan, 16 Oktober 2020

Nomor : 1406/R-KEMENTAN/10/202


BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.