JAKARTA – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus memperkuat upaya menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan, khususnya komoditas beras, di tengah dinamika pasokan dan distribusi. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui berbagai jalur distribusi.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA, I Gusti Ketut Astawa, seusai menghadiri konferensi pers terkait temuan beras tidak sesuai mutu, bersama sejumlah instansi terkait di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/8/2025).
“Kami sudah menugaskan Bulog untuk mempercepat penyaluran beras SPHP ke berbagai jalur Mitra Perum Bulog yaitu seperti pengecer di pasar rakyat, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Pemerintah Daerah melalui outlet pangan binaan dan GPM, BUMN (Perum Bulog, ID FOOD, PT Pos Indonesia, PT Perkebunan Nusantara, dan Pupuk Indonesia Holding Company), instansi pemerintah (kementerian/lembaga, TNI/Polri, dan lainnya), RPK Perum Bulog, yang sudah diversifikasi, dan/atau swalayan/toko modern yang tidak melakukan penjualan secara grosir. Pemerintah Daerah, unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian, dan lainnya). Kita dorong untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta menjamin akses masyarakat terhadap pangan pokok strategis,” ujar Ketut.
Menurut Ketut, NFA terus memantau kondisi lapangan secara intensif dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi dengan harga yang wajar.
Dalam konferensi pers tersebut, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol. Helfi Assegaf, menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu panik terhadap pemberitaan yang beredar mengenai dugaan kekosongan pasokan sebab pemerintah telah mengantisipasi dan memastikan kecukupan pangan bagi masyarakat di tengah kondisi ini.
“Kami sampaikan kepada masyarakat, tidak usah panic buying. Kami sudah memastikan kepada Aprindo, ritel modern, pasar tradisional, serta Satgas Pangan Daerah maupun Pusat, minta agar mereka tetap mengisi, dengan catatan perbaikan produksi dilakukan, kemudian barang yang kemarin sudah terlanjur seperti komposisi belum sesuai, silakan dijual tapi sesuai dengan harga komposisi tersebut. Artinya kalau komposisinya medium, juallah dengan harga medium,” ungkapnya.
Senada, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan berbeda mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir terkait pasokan beras di pasaran. Arief mengungkapkan, dengan stok beras di Bulog yang aman dan cukup, distribusi beras SPHP menjadi instrumen stabilisasi yang terus dipercepat.
Selain itu, Arief juga mengimbau pelaku usaha untuk mematuhi standar mutu dan melakukan perbaikan terhadap praktik produksi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
“Beras yang beredar aman untuk dikonsumsi. Kami imbau kepada para pelaku usaha untuk segera melakukan penyesuaian harga dengan kualitas aktual produknya, serta memperbaiki proses produksinya ke depan. Tidak ada larangan untuk menjual beras tersebut, asalkan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Arief dalam kunjungan kerja di Kota Kupang, NTT.
—
*Siaran Pers*
*Badan Pangan Nasional / National Food Agency (NFA)*
302/R-NFA/VIII/2025
1 Agustus 2025
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Email: komunikasi@badanpangan.go.id
Telepon: 0877-8322-0455