Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menekankan peran penting pemuda sebagai agen perubahan dalam penguatan sistem pangan nasional. Hal tersebut diungkapkan Plt. Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy, dalam arahannya pada upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 yang digelar pada Senin (28/10/2024) di Jakarta.
“Pangan merupakan salah satu pilar utama dalam menjaga kedaulatan negara. Di tengah tantangan ketahanan pangan global, peran generasi muda menjadi kunci untuk memperkuat sistem pangan nasional,” ujarnya.
Sarwo juga menekankan bahwa sebagai generasi penerus bangsa, pemuda memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan ketahanan pangan dan keberlanjutan sumber daya pangan di Indonesia. Ia mengajak seluruh pemuda untuk terlibat aktif dalam berbagai inisiatif yang mendukung ketahanan pangan berkelanjutan, pengolahan pangan yang inovatif, serta distribusi yang efisien.
Lebih lanjut, Sarwo Edhy menegaskan tiga karakter utama yang perlu dikapitalisasi oleh generasi muda dalam menghadapi tantangan masa depan, termasuk di sektor pangan. Pertama, generasi yang memiliki integritas tinggi, yang mampu menjaga amanah dalam pengelolaan sumber daya pangan. Kedua, generasi dengan kapasitas keahlian dan intelektual yang mumpuni dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi di bidang pertanian dan pangan. Ketiga, generasi dengan karakter kepemimpinan yang peduli dan profesional, mampu mendorong sinergi dan kolaborasi dalam menjaga stabilitas pangan nasional.
Dorongan sinergi dan kolaborasi ini sejalan dengan apa yang kerap disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengenai pentingnya pendekatan pentahelix dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan. Menurutnya, pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media merupakan kunci untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor pangan saat ini.
"Pentahelix memberikan kerangka kolaboratif yang kuat. Pemerintah berperan sebagai regulator, akademisi menyediakan riset dan inovasi, pelaku usaha mengembangkan pasar, komunitas menjadi motor penggerak di masyarakat, dan media membantu menyebarluaskan informasi yang edukatif terkait ketahanan pangan. Dengan kerja sama ini, kita dapat memastikan stabilitas pangan dari hulu ke hilir," kata Arief.
Arief dalam kesempatan berbeda juga menambahkan, keterlibatan generasi muda dalam kerangka pentahelix sangat penting untuk menghadirkan solusi-solusi baru dalam pengelolaan pangan. "Pemuda memiliki energi dan kreativitas yang luar biasa, yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan inovasi di sektor pangan. Mari bersama kita wujudkan ekosistem pangan yang kuat dan berdaya saing," ujar Arief.
Melalui pendekatan ini, NFA berharap upaya membangun ketahanan pangan dapat berjalan lebih efektif dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. "Dengan pendekatan pentahelix, kita optimis mampu menjaga ketersediaan pangan dan mewujudkan cita-cita Indonesia yang berdaulat pangan, sejalan dengan semangat Hari Sumpah Pemuda ke-96: 'Maju Bersama Indonesia Raya'," pungkasnya.
#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #Bapanas #NFA #PanganKuatIndonesiaBerdaulat #KetahananPangan #sumpahpemuda #pemudaindonesia