Sebagai salah satu upaya penguatan kompetensi SDM bidang Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berpartisipasi dalam pelatihan Food Safety Risk Analysis di Jakarta pada 24 – 27 Juni 2024.
“Saya berharap pelatihan ini dapat menjembatani peningkatan pemahaman konseptual dan teoritikal yang sama tentang prinsip dan metode analisis risiko keamanan pangan. Saya mendorong peserta untuk menggunakan kesempatan ini tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan namun juga memperluas networking,” ucap Yusra Egayanti selaku Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA pada sambutannya.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh The European Health and Digital Executive Agency (HaDEA) melalui program Better Training for Safer Food (BTSF) tersebut diikuti oleh 34 peserta dari 8 negara Asia-Pasific yaitu Indonesia, India, Malaysia, Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Marshall Island.
Adapun BTSF merupakan inisiatif pelatihan European Commission untuk meningkatkan pengetahuan dan penerapan peraturan UE yang mencakup peraturan perundang-undangan bidang pangan dan pakan, kesehatan dan kesejahteraan hewan, serta kesehatan tanaman.
“Keamanan pangan berperan penting dalam perdagangan pangan secara global. Namun demikian, regulasi dan standar terkait keamanan pangan tidak boleh menjadi barrier dalam perdagangan. Regulasi ini disusun dengan tujuan utama untuk menjaga kesehatan masyarakat, serta pada saat yang sama juga tidak boleh menjadi hambatan perdagangan global,” tegas Yusra.
Pelatihan Food Safety Risk Analysis ini meliputi berbagai training dan sharing pengetahuan mengenai EU General Food Law, 3 pilar analisis risiko, kesehatan tanaman, cemaran kimia, kemasan pangan, obat hewan, serta materi terkait lainnya.
Didukung dengan para expert food safety risk analysis dari berbagai negara di Uni Eropa seperti Spanyol, UK, dan Belanda, pelatihan dikemas secara menarik melalui praktif studi kasus secara berkelompok, pemaparan materi, serta game interaktif di sela-sela sesi.
“Badan Pangan Nasional terus mendukung dan berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM Keamanan Pangan untuk memastikan pangan segar yang beredar aman dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global,” tutup Yusra.