Direktorat Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) selaku Koordinator Mirror Committee (MC) Codex Committee on Spices and Culinary Herbs (CCSCH) bertanggungjawab mengkoordinasikan penyusunan posisi Indonesia dalam perumusan standar mutu rempah-rempah dan bumbu di tingkat Internasional. Hasil koordinasi perumusan standar tersebut kemudian akan menjadi bahan posisi Indonesia dalam Sidang CCSCH bersama dengan negara berkepentingan terkait rempah lainnya. 

Sebagai salah satu produsen besar komoditas rempah-rempah dan bumbu, Indonesia akan menghadiri pertemuan sidang CCSCH Ke-7 yang diselenggarakan pada tanggal 29 Januari – 2 Februari 2024 di Kochi Kerala, India. 

Menindaklanjuti hal tersebut, Yusra Egayanti selaku Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, telah mengadakan pertemuan koordinasi persiapan posisi Indonesia pada hari Jumat, 19 Januari 2024 di Jakarta secara hybrid dengan mengundang Kementerian/Lembaga, pakar, dan para Delegasi RI (DELRI) yang akan hadir dalam Sidang CCSCH ke-7 tersebut.

“Sebagai negara eskportir rempah, posisi Indonesia dalam sidang CCSCH ini sangat penting karena akan berpengaruh pada perdagangan produk rempah dan bumbu Indonesia”. ungkap Yusra saat memimpin pertemuan. “Selain mendukung perdagangan ekspor Indonesia, posisi Indonesia dalam sidang codex juga ditujukan untuk menjamin perlindungan konsumen terhadap mutu dan keamanan bumbu dan rempah yang beredar” tambah Yusra.

Sidang CCSCH ke-7 di India tersebut akan membahas standar mutu komoditas vanili, turmeric/kunyit, small cardamom/kapulaga hijau, serta star anise/bunga lawang. Para Delegasi RI yang hadir merupakan gabungan dari beberapa Kementerian/Lembaga yang berkolaborasi untuk mengamankan perdagangan rempah Indonesia di tingkat internasional. Standar yang dibahas dengan mempertimbangan posisi Indonesia dan juga negara lainnya, nantinya akan menjadi salah satu rujukan World Trade Organization (WTO) untuk mengatur perdagangan internasional.