JAKARTA – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus mengakselerasi upaya peningkatan keamanan pangan nasional melalui sinergi lintas sektor. Salah satu langkah konkret dilakukan melalui pertemuan dengan perwakilan Croplife Asia dan Croplife Indonesia pada Kamis (13/6/2025) di Kantor NFA, Jakarta. Pertemuan ini bertujuan mempererat kerja sama dalam mendukung program Penetapan Batas Maksimal Residu (BMR) Pestisida Nasional.
Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Yusra Egayanti, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi bagian penting dalam memperkuat sistem pengawasan pangan segar.
“Kami siap berkolaborasi lebih lanjut demi penguatan sistem pengawasan dan penetapan BMR secara nasional. Keterlibatan berbagai pihak, termasuk pelaku industri dan pakar teknis, menjadi penting dalam memastikan pangan segar yang beredar aman dan sesuai standar,” ujar Yusra.
Pertemuan ini dihadiri oleh Dr. Sa Mi Lee (MRL and Trade Task Force Lead, Croplife Asia), Dr. Wei Jia Gan (Product Safety – Dietary Lead, Croplife Asia), serta tim Croplife Indonesia yang terdiri dari Wiji Astuti, Gita Sri Lestari, dan Shierly Margono. Dalam diskusi tersebut, Croplife menyampaikan dukungan melalui berbagai masukan teknis serta pengalaman implementasi BMR dari berbagai negara.
Sebagai lembaga yang memiliki kewenangan dalam pengawasan keamanan pangan segar di peredaran, NFA terbuka terhadap kolaborasi multipihak demi membangun sistem keamanan pangan yang tangguh, adaptif, dan selaras dengan perkembangan global. Penguatan regulasi melalui penetapan BMR yang akurat dan berbasis sains menjadi kunci dalam menjaga perlindungan konsumen serta meningkatkan daya saing produk pangan nasional di pasar internasional.