JAKARTA – Program bantuan pangan beras dan minyak goreng alokasi Oktober dan November akan segera dimulai. Sebagai persiapan pelaksanaan sembari menunggu transfer Anggaran Belanja Tambahan (ABT) dari Kementerian Keuangan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melaksanakan sosialisasi kepada dinas-dinas yang membidangi pangan bersama Perum Bulog secara daring pada Kamis (9/10/2025).
Dalam video konferensi hari ini terungkap dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) update per 26 September, terdapat penyesuaian alokasi penerima bantuan pangan (PBP) untuk setiap provinsi. Kendati demikian, total PBP masih sama seperti periode program bantuan pangan Juni-Juli, yakni 18.277.083 di seluruh Indonesia.
"Begitu ABT masuk, maka pada hari yang sama, Bapak Kepala Badan akan menandatangani surat penugasan. Jadi satu hari setelah itu, Bulog bisa melaksanakan penyaluran bantuan pangan. Kita sekarang ini semua siap-siap, tinggal nunggu kapan harinya yang akan ditentukan. Sinyalnya adalah ABT masuk ke Badan Pangan," kata Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA Rachmi Widiriani yang memimpin sosialisasi hari ini.
"Kemudian kalau kita perhatikan dari sebaran agregat jumlah penerima bantuan per provinsi, ini kelihatan bahwa untuk daerah-daerah Indonesia di bagian barat mengalami penurunan jumlah penerima bantuan. Tapi di Indonesia Timur terjadi peningkatan, khususnya di wilayah Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini kondisi dalam DTSEN terbaru yang kami peroleh dari Kementerian Sosial," sambung Rachmi.
Adapun Provinsi NTT bertambah sebanyak 48,4 ribu PBP. Pada bantuan pangan periode Juni-Juli, NTT memiliki 605,2 ribu PBP. Dengan tambahan tersebut, total PBP di NTT menjadi 653,7 PBP. Provinsi Nusa Tenggara Barat pun bertambah 9,8 ribu PBP dan totalnya menjadi 521,1 PBP.
Untuk PBP di Provinsi Papua Pegunungan ditambahkan 10,8 ribu sehingga totalnya menjadi 152,5 ribu PBP. Kemudian PBP di Papua Tengah totalnya ada 172,6 ribu setelah ditambahkan 3,5 ribu. Sulawesi Tengah pun bertambah cukup banyak hingga 9,1 ribu PBP menjadi 233,2 ribu PBP.
Sementara jika dilihat dari total jumlah PBP, 3 provinsi dengan PBP terbanyak ada di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Untuk bantuan pangan Oktober-November, masing-masing provinsi itu memiliki alokasi 3,342 juta PBP, lalu 3,067 juta PBP, dan 3,003 juta PBP.
"Kondisi masyarakat Indonesia dan kondisi kependudukan itu sangat dinamis. Jadi kita dapat membantu update dinamika tersebut jika ada penggantian di lapangan. Kita tidak bisa menduga secara tepat, tapi kita bisa meng-capture kondisi masyarakat tersebut pada saat penyaluran bantuan pangan secara kasat mata, apakah terjadi perubahan-perubahan tersebut," kata Direktur Rachmi lagi.
"Kembali disampaikan bahwa penerima bantuan pangan untuk beras dan minyak goreng ini sama dengan penerima bantuan kartu sembako dari Kementerian Sosial. Ini sudah diputuskan di Rakortas untuk program penebalan bantuan sosial yang menyasar kelompok masyarakat yang ditargetkan. Jadi kita targetkan penyalurannya bisa selesai di akhir November," tambahnya.
Direktur Rachmi turut meminta keterlibatan dinas-dinas yang membidangi pangan di setiap daerah untuk melakukan pemeriksaan langsung ke gudang Bulog. Hal yang perlu dipastikan adalah kesesuaian berat kemasan dan mutu komoditas yang akan diberikan ke masyarakat.
"Mohon dipastikan bahwa beras dan minyak goreng yang akan disalurkan, sebelum keluar dari gudang sudah dicek terlebih dahulu. Kita bisa tahu bahwa secara visual melalui timbangan, timbangannya sudah tepat. Kemudian secara visual kita tahu bisa cek bahwa beras yang akan disalurkan adalah beras dengan kualitas medium sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan," papar Rachmi.
"Kemudian untuk minyak goreng karena ini baru langsung dari pabrikan kepada Bulog, maka yang perlu dicermati adalah ukuran liternya karena yang disyaratkan bahwa disalurkan adalah volumenya satu liter per kantong. Setiap PBP diberikan 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng untuk alokasi Oktober dan November," urainya.
Dijumpai terpisah, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mendorong semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam program bantuan pangan, untuk saling hand in hand guna memastikan kualitas komoditas pangan yang diterima masyarakat. Beras dan minyak goreng yang disalurkan harus zero mistakes.
"Mari kita hand in hand. Ini juga sesuai tema Hari Pangan Sedunia Oktober ini. Hand in hand for better foods and a better future. Nah Indonesia telah melaksanakannya salah satunya dalam bentuk bantuan pangan ke masyarakat berpenghasilan rendah," tutur Arief.
"Pokoknya prinsip yang pertama, semua bantuan pangan yang sudah ditugaskan ke Bulog harus dalam kondisi yang bagus dan baik. Metodenya bisa melalui reprocessing dan QC (quality control), sehingga harus sampai ke masyarakat penerima dalam kondisi yang sesuai dan baik," kata Arief lagi.
———————————————
*Siaran Pers*
*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*
401/R-NFA/X/2025
9 Oktober 2025
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Email: komunikasi@badanpangan.go.id
Telepon: 0877-8322-0455