Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Badan Informasi Geospasial (BIG) menyatakan akan saling mendukung dengan peranan masing-masing terhadap konkretisasi program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menuturkannya saat menerima audiensi Kepala BIG Muh Aris Marfai bersama jajarannya di Kantor NFA, Jakarta, pada Senin (4/11/2024).
“Kami di Badan Pangan Nasional terbuka untuk kita saling kolaborasi, apalagi ini demi terwujudnya program unggulan Bapak Presiden Prabowo. Kami punya Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) dan tentu sepakat seluruh informasi bisa dijadikan data spasial. Ke depan perlu begitu. Badan Pangan Nasional punya data kerentanan rawan pangan, ketersediaan stok CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) sampai panel harga pangan,” kata Arief.
Arief juga mendukung adanya pengkinian citra udara terhadap lahan pertanian di Indonesia. Baginya sangat perlu diketahui dengan jelas di mana saja posisi lahan produktif dan mana lahan yang telah mengalami konversi lahan. Ini demi mengejar target swasembada pangan dalam waktu singkat sebagaimana yang dicanangkan Presiden Prabowo. Di samping itu, salah satu kunci keberhasilan dalam mewujudkan swasembada pangan adalah koordinasi yang sinergis dan sistematis di pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah.
Selanjutnya Kepala BIG Muh Aris Marfai mengungkapkan misi yang diembannya ke NFA berdasarkan arahan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy, agar data yang dikelola di BIG dapat mendukung program-program ketahanan pangan yang dikerahkan NFA selama ini. “Kami menghadap ke Bapak Menteri Bappenas untuk berkoordinasi bersama. Pak Menteri menyampaikan kalau bisa informasi spasial ini bisa digunakan untuk membawa program ketahanan pangan dan swasembada pangan,” ujar Aris.
“Kalau nanti diperkenankan, secara teknis kami mengusulkan yang pertama membentuk yang disebut simpul jaringan atau unit pengelola informasi geospasial. Kemudian yang kedua, kalau sudah ada data yang memang harus dijadikan spasial, kita bisa share dan bisa bisa dimanfaatkan oleh lembaga lain. (Jadi) informasi geospasial ini dapat digunakan untuk mendukung program ketahanan pangan dan gizi karena ini program prioritas Bapak Presiden,” paparnya.
Sementara Plt. Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy yang turut hadir memastikan komitmen NFA untuk menindaklanjuti pertemuan hari ini. Ia bersama Kepala Pusdatin NFA Kelik Budiana dan segenap tim NFA selanjutnya akan intens berkoordinasi dengan BIG dalam membantu mewujudkan penyajian data pangan dengan sentuhan geospasial, sehingga dapat lebih akurat dan komprehensif.
Sebagaimana diketahui, tahun ini pengelolaan data yang ada di NFA menyabet apresiasi 'Anindhita Wistara Data' dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai wujud apresiasi BPS atas komitmen dan pencapaian dalam Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) dengan predikat baik. Nilai Indeks Pembangunan Statistik (IPS) NFA adalah sebesar 2,83 yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan berada di atas rata-rata nasional di angka 2,35.
#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #Bapanas #NFA #PanganKuatIndonesiaBerdaulat #KetahananPangan #BadanInformasiGeospasial #DataPangan