BADAN PANGAN NASIONAL
Pola Makan Benar, Puasa Lancar: B2SA Goes to School Ajarkan Pola Konsumsi yang Baik Bagi Generasi Muda

Bulan Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk memperbaiki pola makan agar lebih bergizi seimbang. Sayangnya, masih banyak dari masyarakat kita, khususnya generasi muda yang mengonsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak saat sahur dan berbuka, yang justru dapat menyebabkan tubuh lemas dan kurang bertenaga. Menyadari hal ini, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggagas B2SA Goes to School (BGtS) sebagai upaya mengajak generasi muda untuk menerapkan pola konsumsi Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) sejak dini.  


“Salah satu tantangan utama bagi generasi muda saat berpuasa adalah kebiasaan berbuka dengan gorengan atau minuman manis berlebihan. Padahal, konsumsi garam dan gula yang tinggi dapat menyebabkan lonjakan energi sesaat, tetapi juga cepat membuat tubuh kembali lemas. Jadi lewat BGtS, seperti yang sedang kita laksanakan di SDN Kayu Putih 08 hari ini, kita ajarkan para siswa bahwa berbuka sebaiknya dimulai dengan air putih dan buah segar yang kaya serat dan vitamin, sebelum mengonsumsi makanan utama yang mengandung protein dan karbohidrat seimbang.” jelas Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA Rinna Syawal (19/3).


Rinna mengungkapkan bahwa puasa juga menjadi momen refleksi untuk mengurangi kebiasaan konsumsi makanan berlebihan. 260 peserta yang berasal dari siswa, guru, hingga staf pendidik diajak untuk memahami bahwa pola makan yang baik bukan hanya tentang kuantitas, tetapi juga kualitas makanan yang dikonsumsi. Rinna optimis kegiatan BGtS tersebut dapat membantu para siswa sebagai generasi muda untuk membangun kebiasaan makan yang lebih sehat bahkan setelah Ramadan berakhir.  


“Ingat makan sehat itu bukan hanya makan kenyang, tapi juga harus sesuai porsi yang memenuhi kebutuhan zat gizi tubuh kita. Dalam Islam juga menganjurkan untuk makan secukupnya dan tidak berlebihan. Puasa mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam memilih serta mengkonsumsi makanan. Dengan pola makan B2SA, energi dapat bertahan lebih lama, sehingga tubuh tidak mudah lemas saat beraktivitas.” tegas Rinna.


Menariknya, BGtS juga memanfaatkan momentum Ramadan untuk menghidupkan kembali makanan lokal sebagai alternatif menu sahur dan berbuka, dibandingkan makanan cepat saji ataupun makanan manis olahan. Dengan mengenalkan kreasi menu berbasis pangan lokal, diharapkan tidak hanya kesadaran masyarakat akan pemenuhan kebutuhan gizi yang meningkat, tetapi juga mengingatkan bahwa pangan kaya gizi tersedia melimpah di sekitar kita.


“Sering kali, makanan yang dijual di luar tidak terjamin gizi dan keamanannya. Jadi alangkah lebih baik jika kita mengkonsumsi makanan yang memang sudah pasti kita tahu kandungan dan keamanannya. Dengan mengkonsumsi pangan lokal yang berasal dari lingkungan sekitar, sudah bisa kita pastikan bahan pangan tersebut segar dan aman dikonsumsi. Hal ini juga penting supaya puasa tetap lancar tanpa gangguan kesehatan akibat makanan yang kita konsumsi.” Rinna melanjutkan.



Bulan Ramadan menurut Rinna adalah kesempatan emas untuk membangun kebiasaan baik, termasuk dalam pola makan. Dengan menerapkan prinsip B2SA selama puasa, generasi muda dapat menjalani Ramadan dengan tubuh yang lebih sehat, energi yang lebih stabil, dan kebiasaan makan yang lebih baik. “BGtS bukan sekadar kampanye, tetapi langkah nyata untuk membentuk generasi yang lebih sadar akan pentingnya makanan sehat dan berkualitas, baik di bulan Ramadan maupun di bulan-bulan lainnya.” pungkas Rinna.

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
komunikasi@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2025 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.