Jakarta, 21 Desember 2015
Presiden Jokowi mengundang 75 orang petani, nelayan, pelaku, aparatur negara, dan pemimpin daerah berprestasi untuk menerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) Tahun 2015 di Istana Negara. Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara diberikan oleh Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan setiap tahunnya sebagai bentuk apresiasi tertinggi negara kepada setiap orang/lembaga yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan. Para Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2015 tersebut yaitu :
- 6 orang Pelopor Ketahanan Panganyang telah berhasil merintis pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya teknologi, dan sumber daya sosial di daerah/wilayahnya.
- 6 orang Pemangku Ketahanan Panganyang telah berpengaruh besar dan berkharisma, serta telah berhasil menggerakan masyarakat untuk melestarikan kearifan lokal dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan;
- 32 kelompok Pelaku Pembangunan Ketahanan Panganyang telah berhasil mengelola kegiatan produksi pangan/pemberdayaan masyarakat/pengembangan industri pangan olahan/perakitan/perekayasaan teknologi pangan (10 kelompok Pelaku Produksi, 9 kelompok Pelaku Pemberdayaan, dan 13 kelompok Pelaku Industri);
- 12 orang atas Pelayanan Ketahanan Panganyang telah berprestasi dan aktif memberikan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan di wilayahnya, melampaui tugas pokoknya serta memiliki prestasi luar biasa di bidang penyuluhan, penelitian dan pengembangan, pengawasan dan pengendalian ketahanan pangan, kesehatan hewan dan ikan, dan lain sebagainya (9 Penyuluh, 1 Peneliti, dan 2 Pengawas);
- 21 Pembina Ketahanan Panganyang telah berhasil menggerakan perangkatnya dan masyarakat di wilayahnya dalam mengurangi kemiskinan/kerawanan pangan/gizi buruk, meningkatkan produksi pangan sesuai potensi daerah, mempercepat diversifikasi pangan, serta mewujudkan swasembada padi, jagung, kedelai secara luar biasa (2 Gubernur, 7 Bupati, dan 12 Kepala Desa).
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara ini diberikan setiap tahun dengan melibatkan tim penilai independen yang terdiri dari akademisi, pengamat, dan aparatur negara, serta dengan berdasarkan usulan secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusat.
Dalam acara tersebut, Presiden sempat berdialog dengan dua penerima Penghargaan yaitu Junarman Tarigan petani buah nanas dari Kalimantan Timur dan Tuti Wiryati petani beras merah organik dari Jawa Barat. Presiden mendorong pengembangan perdagangan pangan pada era MEA dan di negara-negara Asia sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Sementara itu, Presiden juga mendorong agar para Gubernur dan Bupati mengawal betul upaya pewujudan swasembada pangan di daerahnya masing-masing.
Melalui pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2015, Presiden Jokowi selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan berharap agar para Penerima dapat terus bekerja dan bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat dalam pembangunan ketahanan pangan. Kedepan, tantangan pangan akan semakin besar, kedaulatan pangan menjadi salah satu kunci dalam pembangunan nasional di bidang sumber daya manusia. Peran pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi, mengelola cadangan, melakukan stabilitasi harga, serta pembinaan konsumsi pangan dan perbaikan gizi akan menjadi sangat vital dan mendasar. Sedangkan peran masyarakat dalam pembangunan nasional akan semakin diintegrasikan menuju peningkatan perekonomian dan kesejahteraan.
Selanjutnya, para Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2015 kembali ke daerah masing-masing dengan mengemban amanat yang lebih besar lagi dalam mewujudkan ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan nasional.