Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus mengintensifkan upaya pencegahan stunting di Indonesia, terutama di pedesaan. Salah satu program unggulan yang saat ini diimplementasikan NFA adalah Program Desa B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Program ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mencegah stunting dengan mendorong masyarakat desa untuk mengonsumsi makanan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman.
Pada Rabu (18/9/2024), Plt. Direktur Pengawasan Penerapan Standar dan Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Apriyanto Dwi Nugroho bersama Tenaga Ahli (TA) Kepala NFA, Jeffry J. Wurangian melakukan peninjauan Program Desa B2SA di Desa Munte, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara
Dalam kegiatan tersebut, Apriyanto mengatakan Program Desa B2SA bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat dan bergizi seimbang, terutama bagi balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. "Melalui program ini, masyarakat desa diberdayakan untuk memanfaatkan sumber daya lokal seperti sayuran, buah-buahan, ikan, dan bahan pangan lainnya yang mudah diakses dan kaya akan nutrisi. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga dapat mencegah risiko stunting pada anak-anak," ujar Apriyanto.
Bupati Kabupaten Minahasa Utara, Joune J. E. Ganda, yang hadir juga pada kegiatan tersebut menyambut baik Program Desa B2SA di daerahnya ini dan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program tersebut. "Desa Munte menjadi salah satu desa percontohan dalam penerapan Program B2SA. Dengan adanya program ini, kami berharap dapat menurunkan angka stunting di Minahasa Utara secara signifikan. Pemerintah daerah akan terus mendukung upaya ini dengan berbagai program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat," kata Joune.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Utara, Jemmy J.R. Lampus menyatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk memperluas implementasi Program Desa B2SA bagi seluruh desa di wilayah Sulawesi Utara. "Pencegahan stunting membutuhkan pendekatan holistik, salah satunya melalui peningkatan kualitas pangan dan pola makan masyarakat. Program Desa B2SA ini sangat strategis, karena langsung menyentuh aspek keseharian masyarakat desa. Kami akan terus mengedukasi dan membimbing masyarakat untuk mengolah potensi pangan lokal untuk menjadi menu yang beragam dan bergizi seimbang," jelas Jemmy.
Tak hanya itu, program Desa B2SA juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), kader posyandu, dan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan mendukung pelaksanaan program ini. Melalui kolaborasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menerapkan pola makan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Terakhir, Apriyanto menyampaikan bahwa dengan terus diperkuatnya Program Desa B2SA, NFA berharap program ini akan terus dilanjutkan dengan menggunakan dana desa dan dapat menjadi desa percontohan dalam menekan angka stunting di Indonesia, terutama di pedesaan. "Masyarakat yang sehat dan bebas stunting akan menjadi modal penting dalam membangun generasi masa depan yang berkualitas dan produktif. Kami berharap agar dapat diteruskan menggunakan dana desa dan dapat menjadi contoh desa lainnya dalam memperbaiki kualitas gizi warganya yang terindikasi stunting," pungkasnya.
#badanpangannasional #nationalfoodagency #bapanas #NFA #pangankuatindonesiaberdaulat #penganekaragamanpangan #b2sa #makanb2sa #panganlokal #kenyanggakharusnasi #desab2sa #sehatdenganpanganlokal #rumahpanganb2sa