Jakarta – Gelar Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan oleh Pasar Mitra Tani (PMT) Kementan memudahkan akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan di bulan Ramadhan. PMT telah melakukan GPM sejak Januari 2021, jauh sebelum ramadhan tiba hingga saat ini. GPM tersebut dilaksanakan di berbagai wilayah di pusat maupun daerah, baik di pasar, kelurahan, instansi maupun rusunawa.
GPM dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Karena itu, untuk menghindari kerumunan Pasar Mitra Tani melakukan penjualan secara kolektif terutama yang di rusun, kantor kelurahan yang dikordinir oleh pengurus rusun maupun masing masing RW atau RT.
Hal ini diakui oleh Saidah Warga RW 02 Kelurahan Tebet Barat yang mengkordinir warganya untuk membeli produk Pasar Mitra Tani seperti beras, telur, cabai dan bawang.
"Bazar murah dari Toko Tani Indonesia ini banyak peminatnya, sangat membantu warga untuk mendapatkan sembako yang kualitasnya segar dan bagus, juga harga dibawah pasar. Dan yang lebih penting kita gak desak-desakan karena kami koordinir," ujarnya pada saat mengambil pesanan di Kantor Lurah Tebet Barat pada Minggu (18/04).
Hal senada diungkapkan Joko pengurus RT 12 Kelurahan Pengadegan yang menungkapkan bahwa warga rusunawa sangat terbantu dengan kehadiran bazar murah dari PMT Kementan.
"Warga rusun sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan sembako yang disediakan disini, harga lebih murah dari pasar" ungkapnya.
Mengingat situasi pandemi saat ini dia mengganggap kehadiran PMT sangat bermanfaat karena warga tidak perlu pergi ke pasar. Untuk menghindari kerumunan, Joko membantu mencatat kebutuhan warga untuk kemudian disampaikan kepada PMT yang direspon cepat menyediakan kebutuhan warga di rusunawa Pengadegan.
Sejak Januari 2021 Badan Ketahanan Pangan (BKP) melalui PMT menggencarkan kegiatan GPM di berbagai wilayah. Kepala BKP Agung Hendriadi mengatakan, kegiatan GPM ini untuk mendukung stabilisasi pasokan dan harga pangan, terutama untuk komoditas yang mengalami kenaikan cukup tinggi menjelang HBKN,
“GPM ini kita gencarkan sebagai intervensi agar pasokan cukup sehingga harga tetap terkendali,” ujar Agung, ketika dihubungi Selasa (20/04/2021).
Agung menambahkan, salah satu komoditas pangan yang mendapat perhatian adalah cabai rawit merah yang mengalami kenaikan cukup tinggi di pasaran. Pada Maret hingga April 2021, PMT melakukan 149 GPM di 63 titik di Jabodetabek. Prioritas GPM diutamakan untuk komoditas cabai rawit dengan harga Rp 32 ribu per kg, mengingat di tengah melambungnya harga cabai rawit yang mencapai hingga di atas 100 ribu per kg. Cabai tersebut didatangkan langsung dari petani yg mengalami panen di beberapa wilayah sentra.
Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan, Risfaheri mengatakan, tidak hanya mendatangi berbagai titik, PMT juga melaksanakan GPM online yang dapat diakses melalui berbagai jasa pengantaran seperti GoFood, GrabMart, dan Mitra Bukalapak.
“Tidak hanya itu, kami juga membangun aplikasi belanja online yaitu PasTani untuk semakin memudahkan masyarakat mengakses bahan pangan murah dan berkualitas,” ujar Risfaheri.
GPM yang dilaksanakan oleh Kementan ini merupakan salah satu langkah aksi pengamanan pasokan pada Ramadan dan Idul fitri 2021. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan pangan Idul fitri aman dan terkendali.
“Kita berharap Ramadhan ketersediaan pasokan dan lain-lain seperti apa adanya, harapan kita di Ramadhan sampai Idul Fitri kebutuhan pangan kita betul-betul tersedia,” kata Mentan SYL.
Rilis Kementan, 20 April 2021
Nomor : 404/R-KEMENTAN/4 /2021