Kementerian Pertanian melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2014 sebagai agenda rutin tahunan untuk mengevaluasi kinerja tahun 2013 serta melakukan langkah perbaikan dan percepatan pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014. Dalam sambutan pembukaan Rapat kerja nasional di Jakarta (7/1/2014), Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA mengatakan bahwa tahun 2013 bukan tahun yang mudah dalam melaksanakan pembangunan pertanian, karena banyak tantangan lingkungan strategik yang dihadapi, misalnya tingginya konversi lahan pertanian, keterbatasan perluasan areal baru pertanian, belum memadainya infrastruktur pertanian, belum berkembangnya industri hilir, terbatasnya dukungan pembiayaan sektor pertanian, adanya anomali iklim serta gejolak harga pangan global yang berpengaruh menekan peningkatan produksi pertanian Indonesia.
Sebagai gambaran, aspek ketahanan pangan Indonesia tahun 2013 relatif baik. Beberapa komoditas seperti beras, jagung, kedelai, gula pasir, daging sapi, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging unggas dan telur unggas dalam keadaan cukup. Bahkan kebanyakan diantara komoditas pangan utama tersebut pada tahun 2013 mengalami surplus produksi, kecuali kedelai, daging sapi dan cabai rawit. Sementara gula pasir produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi rumah tangga juga surplus, tetapi untuk pemenuhan kebutuhan gula industri masih defisit.
Sementara itu, untuk tahun 2014, cadangan pangan dunia khususnya beras, jagung, kedelai dan gandum diprediksi akan mengalami kenaikan berkisar antara 1,4% (gandum) hingga 10,1% (beras), di mana kenaikan cadangan pangan tersebut menjadikan cadangan pangan dunia tahun 2014 relatif aman (berkisar antara 15,8% s/d 25,4% dari total produksi) dan berpotensi menekan harga pangan yang masuk ke Indonesia.
Lebih lanjut Mentan mengatakan, Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009-2014. Untuk itu, bagi aparat birokrasi pertanian, Tahun 2014 harus dimaknai sebagai tahun kerja keras.
Setelah Acara Rakernas dibuka oleh Menteri Pertanian, dilanjutkan dengan diskusi panel oleh masing-masing Eselon I. Dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Ketahanan Pangan juga menyampaikan paparan mengenai Percepatan PelaksanaanProgram Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan MasyarakatTA.2014, yaitu Evaluasi Kinerja Badan Ketahanan Pangan Tahun 2013, dimana total realisasi penyerapan anggaran tahun 2013 sebesar 91,14. Sedangkan kinerja ketahanan pangan tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012, adalah ketersediaan energy mengalami kenaikan dari 3.737 kkal/kap/hari naik menjadi 3.882 kkal/kap/hari. Ketersediaan protein meningkat dari 94,14 gr/kap/hari menjadi 99,35 gr/kap/hari. Untuk konsumsi pangan tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 sebagai berikut, konsumi energy naik dari 1937 kkal/kap/hari menjadi 1937 kkal/kap/hari, konsumsi protein 60,3 gram/kapita/hari menjadi 61,7 gram/kapita/hari. Dan skor Pola Pangan Harapan (PPH) meningkat dari 83,9 menjadi 88,9.
Selanjutnya Kepala Badan Ketahanan Pangan menyampaikan Program Aksi Badan Ketahanan Pangan TA. 2014, yaitu:
- Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dengan sasaran 6.698 desa
- Pengembangan Desa/Kawasan Mandiri Pangan dengan sasaran 1.625 desa/kawasan
- Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dengan sasaran 417 gapoktan
Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat dengan sasaran 652 lumbung