Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melaksanakan monitoring dan evaluasi program Rumah Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, (3/10/2024). Program Rumah Pangan B2SA ini bertujuan sebagai wadah edukasi sekaligus intervensi dalam penanganan stunting.
Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Rinna Syawal, saat dihubungi secara online (3/10/2024), menegaskan bahwa fokus utama dari Rumah Pangan B2SA bukan hanya pada pemberian makanan, tetapi juga pada kegiatan edukasi. "Edukasi yang dilakukan oleh para pendamping diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang. Oleh karena itu, para pendamping harus memiliki kemampuan substansial terkait konsep B2SA agar dapat memberikan edukasi yang tepat," ujar Rinna.
Selain itu, Rinna juga menekankan bahwa tujuan makan bukan sekadar untuk mengenyangkan, tetapi untuk mencapai kesehatan. "Dengan mengonsumsi makanan sesuai prinsip B2SA, anak-anak akan menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit, sehingga pertumbuhan mereka bisa optimal. Hal ini sejalan dengan konsep Isi Piringku B2SA yang menekankan keseimbangan nutrisi dalam porsi makan sehari-hari," ungkapnya.
Sejauh ini, pemberian makanan B2SA di Rumah Pangan B2SA Desa Naiola telah dilaksanakan sebanyak 34 kali. Program ini menyasar 40 orang penerima manfaat, yang terdiri dari 16 anak stunting dan 24 anak dengan gizi kurang. Direncanakan, kegiatan pemberian makanan akan dilaksanakan sebanyak 55 kali, dua kali dalam seminggu, yakni setiap Selasa dan Kamis pada pukul 10 pagi. Program ini akan berakhir pada bulan Desember 2024 dan kemudian dilanjutkan dengan pendanaan dari Dana Desa yang telah disiapkan oleh pihak desa.
Kepala Desa Naiola menyatakan komitmennya untuk melaksanakan program Rumah Pangan B2SA dengan baik dan memastikan kehadiran semua penerima manfaat, khususnya para ibu dengan anak-anak yang berpotensi mengalami stunting. Kehadiran mereka di Rumah Pangan B2SA bukan hanya untuk mendapatkan makanan, tetapi juga untuk memperoleh edukasi yang diperlukan guna mengatasi stunting secara berkelanjutan.
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Naiola menambahkan bahwa setelah tiga bulan pelaksanaan program, telah terlihat peningkatan signifikan pada anak-anak yang sebelumnya mengalami stunting dan kekurangan gizi. Terjadi peningkatan tinggi badan dan berat badan pada sebagian besar anak-anak, meskipun masih terdapat empat anak stunting yang belum menunjukkan perbaikan yang memadai.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTU, tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Kepala Puskesmas Kecamatan Bikomi Selatan, petugas gizi, bidan desa, serta Kepala Desa Naiola. Kolaborasi berbagai pihak ini menunjukkan pentingnya sinergi dalam penanganan stunting melalui pendekatan edukasi dan intervensi langsung di lapangan.
#badanpangannasional #nationalfoodagency #bapanas #NFA #pangankuatindonesiaberdaulat #penganekaragamanpangan #b2sa #makanb2sa #panganlokal #kenyanggakharusnasi #desab2sa #sehatdenganpanganlokal #rumahpanganb2sa #ttu #ntt