Berbagai program yang dijalankan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) telah menjadi capaian kinerja lembaga yang diamanatkan untuk mengurusi pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang pangan. Sebagai bentuk akuntabilitas kinerja, utamanya terkait pemantapan ketersediaan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tahun 2023 sampai paruh pertama tahun 2024, NFA akan menerima pemeriksaan pendahuluan kinerja dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Entry meeting bersama BPK hari ini jadi titik awal pemeriksaan yang akan dilakukan tim auditor BPK selama kurang lebih 30 hari. Tentunya mewakili Kepala Badan Pangan Nasional dan seluruh jajaran Badan Pangan Nasional, kamu menyambut baik yang tentu saja akan memberikan manfaat bagi Badan Pangan Nasional sebagai instansi pemerintahan yang baru,” tutur Plt. Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy dalam sambutannya di Jakarta pada Jumat (16/8/2024).
“Kami juga sudah menyiapkan semua dokumen yang diminta BPK. Kehadiran BPK untuk melakukan pemeriksaan kinerja seperti ini, kami sangat menyambut baik dan berterima kasih. Semua saran, masukan, dan rekomendasi perbaikan sangat kami harapkan demi perbaikan kinerja NFA ke arah yang lebih baik. Pelaksanaan terhadap sasaran program dan kegiatan Badan Pangan Nasional ke depannya harus semakin efisien dan efektif,” sambungnya.
Lebih lanjut, Sarwo membeberkan realisasi beberapa program yang telah NFA jalankan secara kolaboratif. Dalam penyaluran SPHP beras di tingkat konsumen selama 2023 telah tercapai 1,19 juta ton. Lalu SPHP jagung kepada peternak mandiri mikro kecil dan menengah telah didistribusikan sebanyak 303 ribu ton. Operasi murah dalam bentuk program Gerakan Pangan Murah selama 2024 ini telah terlaksana 6.365 titik di seluruh Indonesia. NFA bersama 1.053 enumerator se-Indonesia dalam mengelola panel harga pangan.
Dari BPK, Auditor Utama Keuangan Negara IV Syamsudin menjelaskan terdapat 2 tim yang diturunkan oleh pihaknya. Tim pertama ke Kementerian Pertanian (Kementan) terkait peningkatan produksi dan produktivitas sektor pertanian serta peningkatan ketersediaan pangan strategis dalam rangka ketahanan pangan. Sementara tim kedua ke NFA.
“Jadi tim kami ada 2 dan kami kerja sekitar 30 hari. 30 hari itu dimulai sejak tanggal 12 Agustus. Hari ini tujuan kami adalah bagaimana melihat terkait dengan pangan yang mungkin fenomenanya, terkait dengan perubahan iklim atau iklim ekstrem. Itu yang perlu diwaspadai. Kami pertama mengucapkan terima kasih yang selama ini komunikasi antara pemeriksa dengan teman-teman di Kementerian Pertanian dan Bapanas sudah berjalan dengan baik,” terang Syamsudin.
Dalam entry meeting hari ini turut hadir pula Plt. Sekretaris Jenderal Kementan Ali Jamil, Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa beserta Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementan dan NFA.
#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #Bapanas #NFA #PanganKuatIndonesiaBerdaulat #KetahananPangan #BPK #EntryMeeting #PemeriksaanPendahuluanKinerja