BADAN PANGAN NASIONAL
Sasar Generasi Muda Biasakan Konsumsi Pangan Beragam, NFA bersama Pemkot Bandung Hadirkan “Mabar B2SA”

BANDUNG - Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman atau B2SA semakin masif dikampanyekan di berbagai kota. Kali ini gerakan yang diusung Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) tersebut menyasar generasi muda Kota Bandung melalui “Mabar B2SA” atau Makan Benar B2SA.


Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA Rinna Syawal dalam keterangannya di acara Mabar B2SA, Senin, (29/5/2023), di GOR Saparua, Kota Bandung, mengatakan, gerakan penganekaragaman konsumsi pangan berkolerasi erat dengan upaya menurunkan rentan rawan pangan dan gizi serta penurunan stunting. Untuk itu, NFA saat ini semakin gencar melakukan kampanye dan edukasi pentingnya konsumsi pangan beragam khususnya kepada pelajar dan generasi muda.


“Apresiasi atas kontribusi Kota Bandung turut menggencarkan kampanye B2SA khususnya kepada para generasi muda. Kita lihat pada gelaran Mabar B2SA hari ini mayoritas dihadiri siswa-siswi SMP dan SMA, artinya ini sangat baik bagi keberlanjutan gerakan penganekaragaman pangan di Indonesia,” ujarnya.


Rinna mengatakan, edukasi penganekaragaman konsumsi pangan kepada usia dini terutama para pelajar memang menjadi prioritas. Pasalnya, kelompok tersebut pada 20 tahun yang akan datang, atau sekitar tahun 2045, adalah generasi emasnya Indonesia. 


“Pada tahun itu Indonesia akan mendapat bonus demografi. Kita akan mempersiapkan generasi muda yang sehat bergizi baik dan seimbang. Karena pada saat itu mereka menjadi kelompok usia produktif. Maka, kita harus terus persiapkan mereka, dengan membentuk pola-pola pemikiran dan pola konsumsi yang sehat sehingga Indonesia akan menghasilkan generasi berkualitas ke depan,” ungkapnya.


Lebih lanjut, Rinna menegaskan, gerakan penganekaragaman pangan B2SA memiliki urgensi yang tinggi dalam membentuk dan meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat. Dijelaskannya, kualitas konsumsi masyarakat tercermin dan dapat diukur dari skor Pola Pangan Harapan (PPH). Saat ini skor PPH Indonesia berada di angka 92,9 sementara target skor PPH nasional pada tahun 2024 adalah 95,2. Sedangkan skor PPH ideal adalah 100. Dengan capaian skor PPH Indonesia saat ini menunjukkan bahwa pola konsumsi masyarakat secara umum masih didominasi karbohidrat meskipun telah mengalami penurunan dibanding sebelumnya.


“Melalui skor PPH kita bisa ukur, apakah konsumsi karbohidrat kita sudah cukup atau berlebih. Apakah kemudian konsumsi protein kita terutama protein hewani kita kurang atau berlebih. Apakah konsumsi sayur dan buah kita kurang atau berlebih. Dengan adanya konsep makan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman atau B2SA itu akan mengarahkan kita kepada pola makan yang lebih sehat,” tuturnya.


Rinna menjelaskan, untuk membentuk pola konsumsi pangan yang seimbang masyarakat bisa berpatokan kepada konsep “Isi Piringku” di dalam praktik B2SA. Isi piringku artinya dalam satu piring idealnya terbagi ke dalam 3 komponen yaitu 1/3 makanan pokok, 1/3 sayuran, 1/3 lauk pauk dan buah-buahan.


“Sepertiganya makanan pokok untuk sumber karbohidrat. Jadi sumber karbohidrat kita bisa nasi, jagung, sorgum, sagu, atau lainnya. Kalau kita sudah membagi makanan pokok sebanyak sepertiga isi piringku, maka kita tidak akan kelebihan karbohidrat. Kemudian sepertiga lagi adalah sayur-sayuran, dan sepertiga sisanya lauk pauk dan buah-buahan. Data nasional menunjukkan bahwa konsumsi sayur kita masih rendah. Anak muda jangan sampai kurang suka makan sayur,” serunya.


Sementara itu, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, kegiatan Mabar B2SA ini sejalan dengan Visi dan Misi Kota Bandung dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing. “Hari ini kolaborasi Pemkot yang dibantu Badan Pangan Nasional melalui kegiatan Mabar B2SA. Saya kira ini sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing tentunya pola asupan makanan juga menentukan,” ujarnya.


Ia berharap, dengan peserta yang berasal dari para pelajar di Kota Bandung maka upaya membiasakan diri mengatur pola makan yang baik dapat dimulai sejak dini. “Dalam memilih makanan jangan hanya mengandalkan kedekatan suka atau ‘karesep’, tanpa memperhatikan bagaimana nilai gizi dan proteinnya apakah tersedia atau tidak dan seimbang atau tidak,” pesannya.


Pada kesempatan terpisah Kepala NFA Arief Prasetyo Adi berpesan agar kampanye, sosialisasi, dan edukasi penganekaragaman pangan B2SA terus digencarkan melalui berbagai kegiatan yang sifatnya kolaboratif. Ia juga menghimbau partisipasi publik baik media massa, akademisi, kementerian/lembaga, serta pelaku usaha, dan masyarakat luas turut membantu menyebarluaskan konsep konsumsi pangan beraga ini. 


"Upaya mengubah pola konsumsi pangan yang lebih beragam serta membudayakan pola konsumsi pangan B2SA dengan memberikan edukasi sejak dini sangat tepat dilakukan dengan menggandeng stakeholder lintas sektor karena kampanye ini bersifat inklusif dan masif. Ini sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam penganekaragaman pangan, guna menghindarkan Indonesia dari ancaman krisi dan rawan pangan,” ujarnya.


Dalam kegiatan tersebut juga turut digelar Gerakan Pangan Murah (GPM), Sosialisasi Makanan Benar B2SA, Launching Lembar Balik B2SA, Demo Gastronomi Non Beras Non Terigu, dan Formasi Mozaik Bersama 500 anak.

.

——————————


*Siaran Pers*

*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*

108/R-NFA/V/2023

29 Mei 2023

*Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:*

komunikasi@badanpangan.go.id

Telp : 087783220455

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.