Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency, Sri Nuryanti menyatakan dukungannya dalam upaya penurunan stunting. Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri Kick Off Pemantauan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024 yang dilaksanakan di Bekasi, Senin (3/6/2024).
“Biofortifikasi dan Fortifikasi Pangan untuk Bantuan Pangan telah masuk dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2025-2019 dan RKP 2025 sebagai kegiatan prioritas, yang merupakan bagian dari Program Prioritas Peningkatan Kualitas Konsumsi, Keamanan, serta Penanganan Kerawanan Pangan dan Gizi” jelas Sri Nuryanti.
Pernyataan tersebut menjawab permintaan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang meminta Badan Pangan Nasional mengalokasikan beras CPP jenis fortifikasi.
“Untuk bantuan pangan berikutnya agar Badan Pangan Nasional mengalokasikan beras cadangan pangan pemerintah (CPP) fortifikasi terutama bagi keluarga penerima manfaat (KPM) yang memiliki balita, sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting” papar Muhadjir saat memimpin pemantauan.
Muhadjir juga meminta agar pada penyaluran bantuan selanjutnya, Badan Pangan Nasional berkoordinasi dengan daerah untuk memperbarui data KRS maupun KPM untuk mengakomodir keluarga-keluarga yang merupakan target sasaran intervensi serentak.
Pemantauan intervensi dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono serta para pejabat tinggi madya dan pratama dari Kementerian Dalam Negeri, BKKBN, Setwapres, KSP, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Forkompinda Kota Bekasi.