BADAN PANGAN NASIONAL
Serius Dukung Penurunan Kemiskinan Ekstrem, NFA: Intervensi Pengendalian Pangan di Ujung Timur Indonesia Menjadi Prioritas

JAYAPURA – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) komitmen dalam mendukung penurunan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya ini, NFA memprioritaskan intervensi pengendalian pangan di wilayah ujung timur Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan NFA Sri Nuyanti saat melakukan pemantauan penyaluran paket bantuan pangan intervensi pengendalian kerawanan pangan di Kota Jayapura, Kamis (18/07/2024).

"Kami menyadari bahwa wilayah timur Indonesia memiliki tantangan tersendiri terkait aksesibilitas pangan yang memadai dan berkualitas. Oleh karena itu, kita memprioritaskan intervensi pengendalian kerawanan pangan di wilayah ini terlebih lagi bahwa tingkat kemiskinan ekstrem di Provinsi Papua cukuptinggi," kata Nuryanti. 

Dijelaskannya, bantuan intervensi pengendalian kerawanan pangan ini merupakan salah satu bentuk bantuan yang disalurkan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional,

“Pemerintah melalui penugasan Badan Pangan Nasional kepada Bulog sudah menggelontorkan bantuan pangan (Banpang) beras sebanyak 10 kg per KPM. Nah, intervensi pengendalian kerawanan pangan ini berupa paket bantuan pangan pendamping. Kan beras sudah dapat 10 Kg, selanjutnya kami berikan paket intervensi pengendalian kerawanan pangan berupa kornet sapi, ikan sarden, bihun jagung, kacang hijau, minyak goreng dan garam beryodium,” ujar Nuryanti.

Dikatakannya, intervensi pengendalian kerawanan pangan ini menjadi salah satu upaya mendorong percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem menuju 0 persen pada tahun 2024 sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Melalui Inpres Presiden ini, baik Gubernur dan Bupati/Walikota, ditugaskan untuk mengoordinasikan dan memimpin secara langsung upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayahnya masing-masing.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tercatat kemiskinan ekstrem di Indonesia per Maret 2023 berada di angka 1,12 persen. Angka itu turun sebesar 0,92 persen poin apabila dibandingkan data Maret 2022. Papua menjadi Provinsi dengan tingkat kemiskinan ekstrem paling tinggi di Indonesia, yaitu sebesar 7,67%.

Dalam kesempatan tersebut, Nuryanti juga menegaskan bahwa sebagai daerah dengan kekayaan sumber daya pangan beragam, membangun ketahanan pangan di Papua harus berbasi pangan lokal, 

“Sepanjang kanan dan kiri jalan dipenuhi hutan sagu, setiap rumah dipagari kelor. Ini potensi yang bagus untuk dimanfaatkan secara maksimal. Karena itu seperti yang selalu disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional Pak Arief Prasetyo Adi, bahwa kita harus bersinergi bersama untuk terus mendorong edukasi dan pendampingan pola pangan berbasis sumber pangan lokal,” ujarnya. 

Kami juga berharap Pemerintah Daerah menggandeng perguruan tinggi untuk mengedukasi masyarakat rentan rawan pangan dan mendampingi dengan program kuliah kerja nyata sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Tak lupa ajak sarjana asal Papua untuk membangun bumi Cenderawasih berbekal ilmu yang ditimbanya.” Pungkasnya. 


————————————


Siaran Pers

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)

147/R-NFA/VII/2024

18 Juli 2024

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

komunikasi@badanpangan.go.id

Telp : 087783220455

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.