Sepertiga pangan yang diproduksi di dunia atau sekitar 1,3 miliar ton terbuang setiap tahunnya. Hal tersebut terpaparkan pada kegiatan Remaja Putri Sehat Aktif Produktif (PUTRI SAKTI) dan Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang (GaRANGASEM), Jum’at (20/9/2024) di Semarang.
Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nita Yulianis yang hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut menyampaikan beberapa hal terkait Sisa dan Susut Jalan (SSP) atau Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia.
“Kajian Sisa dan Susut Jalan (SSP) Bappenas menyebutkan bahwa timbulan SSP di Indonesia mencapai 23-48 juta ton/tahun atau setara dengan 0.5 kg/orang setiap harinya” ungkap Nita.
Nita Yulianis memaparkan bahwa timbulan SSP berasal dari 5 tahap rantai pasok yaitu tahapan produksi, pasca panen dan penyimpanan, proses dan pengemasan, distribusi dan pemasaran, serta konsumsi. “Tahapan konsumsi merupakan titik kritis nya karena sampah makanan terbesar ada pada tahap ini, sekitar 5-19 juta ton/tahun yang apabila bisa diselamatkan dapat memberi makan 62-125 juta orang” tutur nya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa NFA berkomitmen untuk melakukan upaya pencegahan dan pengurangan SSP yang ditandai dengan hadirnya Kepala NFA pada United Nation Food System Summit (UNFSS)+2 di Roma, Italia pada tahun 2023.
“NFA juga telah menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) yang dimulai pada 2022 berkolaborasi dengan sektor pentahelix seperti akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah serta media” ujar Nita
Menutup paparannya, Nita Yulianis mengajak para siswa untuk bisa mengambil peran sebagai agen perubahan didalam upaya penyelamatan pangan. “Kami berharap adik-adik semua mensosialisasikan GSP ini ke lingkungannya tentunya dimulai dari diri sendiri” sebut nya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Endang Sarwiningsih Setyawulan menyampaikan komitmennya untuk mengatasi SSP ini. “Kota Semarang sangat berkomitmen mengurangi SSP ini salah satunya melalui Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang atau GaRANGASEM yang diimplementasikan oleh seluruh elemen masyarakat tidak kecuali pada dunia pendidikan, edukasi kepada siswa usia sekolah juga terus dilakukan” ucap Endang.
Selanjutnya Endang juga berharap sebagai Putri Sakti sebagai agen-agen perubahan tidak hanya slogan saja tetapi bisa mengimpelemtasikannya dan menyebarkan hal-hal yang baik kepada lingkungannya.
Sementara itu Kepala Dinas Pedidikan Bambang Pramusinto yang turut hadir menyampaikan apresiasi atas upaya-upaya yang telah dilakukan Dinas Ketahanan Pangan melalui PUTRI SAKTI dan GaRANGASEM.
“Untuk PUTRI SAKTI sementara ini masih menyasar anak-anak SMP namun secara bertahap nantinya akan kami lanjutkan untu anak usia SD dan PAUD, kami berharap nanti nya meraka paham pentingnya konsumsi makanan yang sehat sehingga ketika dewasa akan diterapkan dalam kesehariannya” tutur Bambang.
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan lomba kreasi pengolahan pangan berlebih yang merupakan suatu bentuk kegiatan yang mengedukasi pentingnya konsumsi Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), penyelamatan pangan dan pemanfaatan pangan beriebih serta mendorong inovasi siswi untuk menciptakan kreasi olahan yang praktis serta mudah diaplikasikan.