Jakarta (28/3). Menteri Pertanian bersama dengan wakil Gubernur DKI Jakarta mengadakan rapat koordinasi pengamanan stabilitas pasokan dan harga pangan jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2018 pada hari rabu 28 Maret 2018 di kantor Pusat Kementerian Pertanian. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dalam arahannya memastikan pasokan dan harga pangan strategis aman dan terkendali.
Begitupula di DKI Jakarta pasokan dan harga pangan aman dan terkendali jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2018 ini. Beras mengalami surplus lebih dari 84 ribu ton, jagung surplus 292 ribu ton, cabai rawit merah surplus hampir 8.000 ton, cabai besar surplus 10 ribu ton, bawang merah surplus 600 ton, gula pasir surplus 73 ribu ton, dan minyak goreng surplus 2.600 ton. Sedangkan untuk kebutuhan daging sapi, kedelai dan bawang putih masih membutuhkan impor dari luar karena ketersediaan di dalam negeri masih belum mencukupi.
Langkah-langkah pengamanan stabilitas pangan yang dlakukan, antara lain melakukan monitoring pasokan dan harga pangan, pemotongan rantai distribusi pangan dari produsen hingga ke konsumen, dan membangun network dengan pelaku distribusi pangan.
Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno, pada kesempatan tersebut memastikan bagi para pelaku usaha pangan untuk mensuplay dengan harga wajar dan menciptakan iklim usaha yang baik. Ditandai dengan komitmen pelaku usaha melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah dengan pihak pelaku usaha/asosiasi pengusaha komoditas pangan strategis.
Hadir dalam rakor antara lain: eselon I dan II lingkup Kementerian Pertanian, perwakilan dari Kementerian Perdagangan, satgas pangan, Perum Bulog, Direktur Food station Cipinang Jaya Jakarta, Direktur PD Pasar Jaya, Direktur Dharma Jaya, Ketua Perpadi, Ketua Aprindo, dan perwakilan asosiasi usaha pangan lainnya.