Untuk mendorong tercapainya ketahanan pangan melalui Sistem Pangan Nasional yang didasarkan pada UU No. 12/18 tentang Pangan yang mencakup pilar komprehensif yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan, sehingga terwujudnya individu yang sehat, aktif, dan produktif, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) optimis akan pembangunan ketahanan pangan nasional dapat terwujud apabila dilakukan dengan spirit kemandirian dan kedaulatan pangan.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional Andriko Noto Susanto dalam sambutannya pada Acara Bedah Buku “Pangan: Sistem, Diversifikasi, Kedaulatan dan Peradaban Indonesia” karya Dr. Ir. HE. Herman Khaeron, M.Si. sebagai rangkaian Dies Natalis ke-64 Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran (UNPAD) pada Kamis, (26/10/2023) di Jatinangor, Jawa Barat.
“Tata kelola kebijakan pangan nasional yang mencakup strategi yang komprehensif diterapkan untuk menjawab tantangan yang semakin berkembang. Dalam operasionalisasinya, Badan Pangan Nasional selama 2 tahun memiliki pencapaian terkait penyusunan regulasi bidang pangan, review/penyusunan regulasi pangan dalam rangka menyesuaikan dengan dinamika yang terjadi, juga perasionalisasi kebijakan pangan melalui pelaksanaan kegiatan berupa penguatan Sistem Informasi Pangan, dukungan Distribusi Bantuan Pangan, Diversifikasi Pangan, pengendalian Food Waste, dan Keamanan PanganPangan," ujar Andriko.
Andriko menambahkan bahwa hadirnya buku ini sebagai karya yang sangat fundamental dan komprehensif. "Buku ini telah berhasil menguraikan pentingnya sistem pangan yang tangguh sebagai prasyarat mewujudkan diversifikasi dan kedaulatan pangan, apalagi dalam situasi pangan dunia yang sedang tidak baik-baik saja, karya tulisan ini sangat relevan dan perlu menjadi dasar dalam perencanan pangan," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif The Yudoyono Institut Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan bahwa saat ini dunia menghadapi krisis pangan juga krisis energi. “Kebijakan yang komprehensif dan kepemimpinan yang transformasional diperlukan untuk menghadapi tantangan ini," ungkapnya.
Dalam sesi Diskusi Bedah Buku tersebut, disampaikan bahwa diversifikasi pangan sebagai prasyarat kedaultan pangan tidak dapat dilakukan satu pihak saja. Berbagai unsur dan stakeholder perlu terlibat di dalamnya, misalnya penyediaan lahan, konsumen yang berdaulat, serta bernilai ekologis dan humanis.
Turut hadir dalam Acara Bedah Buku ini diantaranya Wakil Rektor Bidang Inovasi Unpad Prof Hendarmawan, Pakar Pembangunan Pertanian Ronnie Susman sebagai pembedah buku, Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika, Ketua Program Studi S2 Ekonomi Pertanian Fakuktas Pertanian UNPAD Iwan Setiawan yang bertindak sebagai moderator, civitas akademika Unpad, BUMN Pangan, dan BUMN Perbankan.