Sesuai amanah Undang - Undang Pangan Nomor 18/2012 tentang Pangan, spirit kemandirian dan kedaulatan pangan dapat terlaksana dengan adanya pilar ketahanan pangan yaitu dengan upaya pemenuhan ketahanan pangan mencakup hulu sampai hilir yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan.
Mewujudkan Amanah Undang-Undang tersebut Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus melakukan kolaborasi tidak hanya dengan Kementerian Lembaga, Holding Pangan, Perguruan Tinggi tetapi juga bersinergi dan berkolaborasi dengan Lembaga Masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional Andriko Noto Susanto saat menerima audiensi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), pada Jumat (29/09/2023) di Jakarta.
“Badan Pangan Nasional sesuai dengan Perpres 66/2021 melaksanakan fungsi yang terkait ketersediaan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, kerawanan pangan dan gizi, penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan,” ujar Andriko.
Menurut Andriko, Badan Pangan Nasional tidak dapat sendiri dalam menyelesaikan urusan pangan, karena itu sinergi dan kolaborasi menjadi kunci dalam meningkatkan ketahanan pangan secara berkelanjutan. “Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang kerjasama berkelanjutan secara keseluruhan dengan program yang ada di Badan Pangan Nasional. MUI dengan jaringan yang kuat dan mengakar di seluruh Indonesia dapat bersinergi dalam mempromosikan berbagai kegiatan Badan Pangan Nasional seperti gerakan Penganekaragaman konsumsi ppangan Kampanye dan Edukasi Pangan B2SA, Stop Boros Pangan, serta Gerakan Pasar Murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan," ungkap Andriko.
Pada audiensi tersebut, Yunus Razak Ketua Panitia Sidang Tahunan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan kepedulian MUI terhadap Pangan Indonesia. “Kami melihat bahwa pangan adalah hal yang sangat penting sehingga dalam Sidang Tahunan dan Expo mengusung tema Ketahanan Pangan dan Kemandirian Ekonomi Umat, dimana program ini menjadi sarana evaluasi dan monitoring serta ajang curhat pendapat, diskusi dan akselerasi program bagi para pelaku dan pembuat kebijakan agar mendapatkan titik temu dalam mewujudkan penguatan kemandirian ekonomi umat melalui kemitraan strategis," ujarnya.
Lebih lanjut, Yunus menjelaskan bahwa melalui program ini dapat mencanangkan tahun 2024 sebagai tahun akselerasi kedaulatan pangan dan kemandirian ekonomi umat dalam rangka penguatan UMKM serta mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai “Epicentrum of Growth” dalam bidang pangan. “Kami mengharapkan bisa berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional untuk dapat mewujudkan hal tersebut," Ungkap Yunus.
Turut hadir dalam audiensi tersebut Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional dan Sekertaris Sidang Tahunan Ekonomi Umat Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI).