Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, yang pemenuhannya dijamin UUD 1945, tidak dapat ditunda, dan harus tersedia secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pangan sebagai modalitas dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pilar utama pembangunan nasional yang berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, sosial, keamanan dan politik.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Organisasi, SDM dan Hukum Rachmad Firdaus saat mewakili Kepala Badan Pangan Nasional pada courtesy meeting dengan Universitas Sydney, Australia pada Senin (20/5/2024) di kantor NFA, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan the University of Sydney, School of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Menzies Centre for Health Policy and Economics, Doty Patay menyampaikan, Indonesia merupakan salah satu pionir di tingkat global yang telah melaksanakan mekanisme koordinasi multi-sektoral dan lintas lembaga untuk memperkuat sistem pangannya. Oleh karena itu, negara-negara di dunia harus mendengar dan belajar dari contoh yang dilakukan Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, kedua belah pihak juga melakukan identifikasi peluang kerja sama dan kolaborasi riset yang mungkin dilaksanakan di masa mendatang, diantaranya adalah studi terkait: penguatan sistem logistik pangan, stabilisasi dan pasokan harga pangan, manajemen cadangan pangan, strategi percepatan pengentasan daerah rawan pangan, pemetaan antisipasi kerawanan pangan, penanganan dan pencegahan food waste serta gerakan selamatkan pangan, percepatan penganekaragaman konsumsi dan pengembangan potensi pangan lokal, supervisi dan implementasi kualitas, standar dan keamanan pangan, serta kajiann regulatory assessment impact for food security.
Pada saat ini, sedang dikembangkan sejumlah research grant application proposals oleh the University of Sydney terkait kolaborasi multi-stakeholder sistem pangan, yang berpotensi melibatkan Bappenas, Badan Pangan Nasional, dan Universitas-Universitas di Indonesia sebagai kolaborator.
Hal ini sejalan dengan semangat kolaborasi dengan berbagai pihak yang menjadi komitmen Badan Pangan Nasional. Melalui model Penthahelix, kerja sama, kolaborasi dan sinergi dilakukan bersama antara Badan Pangan, privat sektor, komunitas, media dan academia.