Fortifikasi beras merupakan salah satu upaya perbaikan gizi masyarakat melalui pengayaan zat gizi pada beras. Setelah sebelumnya mengadakan workshop Beras Fortifikasi bersama World Food Programme pada bulan Desember 2023, kali ini Badan Pangan Nasional kembali mengawal program Beras Fortifikasi dengan melaksanakan audiensi bersama Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan pada Selasa (20/02/2024).
Audiensi tersebut dilaksanakan sebagai upaya awal untuk mendukung program fortifikasi beras. Dukungan tersebut dalam bentuk standar beras fortifikasi dan kernel beras fortifikan yang akan disusun oleh Badan Pangan Nasional bersama stakeholder lainnya. Pengembangan standar beras fortifikasi ini menunggu rekomendasi jenis dan komposisi zat gizi yang ditetapkan terlebih dahulu oleh Kementerian Kesehatan.
”Setelah Badan Pangan Nasional menerima rekomendasi komposisi zat gizi dari Kementerian Kesehatan, akan melakukan penyusunan standar kernel dan beras fortifikasi dalam bentuk SNI melalui Komtek 67-11 Pangan Segar Tertentu.” ungkap Yusra Egayanti selaku Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan.
Lebih lanjut Yusra mengungkapkan bahwa Badan Pangan Nasional siap mendukung program beras fortifikasi sebagai langkah perbaikan gizi yang lebih baik, merata, dan menyeluruh.
Sementara itu, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Lovely Daisy mengkonfirmasi bahwa rekomendasi jenis dan komposisi zat gizi yang akan digunakan dalam kernel beras fortifikasi sudah disusun dan akan dibahas dalam workshop yang akan diadakan dalam waktu dekat untuk mengumpulkan masukan terkait rekomendasi tersebut, sebelum ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan.