Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) hadir dalam rapat pembahasan stabilitas pasokan dan harga pangan di kantor Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta pada Rabu (7/2/2024).
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono menjelaskan pentingnya menjaga stabilitas pangan khususnya komoditas beras, jagung, gula, dan bawang putih untuk mengantisipasi resiko gejolak pangan jelang Pemilu, bulan Ramadan, serta hari raya Idul Fitri 2024.
Maino mengatakan NFA akan menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) secara masif untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan jelang panen raya gabah/beras dan jagung yang diperkirakan akan jatuh pada bulan April dan Mei 2024. Untuk itu ia meminta seluruh pihak terkait agar mendukung upaya tersebut guna menjaga stabilitas pangan di tingkat produsen hingga konsumen sebagaimana arahan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi.
"Jelang panen raya gabah/beras dan jagung, Badan Pangan masih akan memasifkan penyaluran CPP baik dalam bentuk operasi pasar SPHP maupun bantuan pangan beras, untuk menjaga stabilitas ketersediaan, harga, serta daya beli masyarakat," ujarnya.
Sebagaimana diketahui tingginya harga beras dan jagung saat ini lebih dikarenakan mahalnya ongkos produksi dan minimnya stok ketersediaan pangan di tingkat produsen. Sementara untuk gula dan bawang putih, gejolak bukan dikarenakan minimnya stok ketersediaan, melainkan pendistribusiannya yang belum merata khususnya di wilayah timur Indonesia.
Selanjutnya NFA bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan akan terjun langsung ke lapangan guna memastikan kondisi stabilitas pasokan dan harga pangan jelang Ramadan dan Idul Fitri 2024. Hal ini akan diperkuat dengan pembenahan data serta review terhadap kebijakan HPP (Harga Pembelian Pemerintah), HET (Harga Eceran Tertinggi), dan HAP (Harga Acuan Pembelian/Penjualan).
Turut hadir dalam rapat yang dipimpin Setitjen Kemendagri tersebut Deputi Bidang Perekonomian KSP Edy Priyono, Direktur Bapokting Kemendag Bambang Wisnubroto, Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Satgas Pangan Polri.
