Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melalui Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Sri Nuryanti hadir menjadi narasumber dalam Talkshow "Edukasi Keamanan dan Penyelamatan Pangan Tahun 2023" dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia Tahun 2023 yang diadakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu, (28/10/2023) di Aula Jeddah Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Nuryanti menekankan pentingnya kesadaran semua pihak dalam menerapkan standar keamanan dan mutu pangan. "Sebagai tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha pangan, serta masyarakat sebagai konsumen, perlu adanya sinergi sehingga dapat menurunkan risiko kesehatan masyarakat akibat dampak negatif mengkonsumsi pangan yang tidak aman," ujar Sri Nuryanti.
Lebih lanjut Sri Nryanti menghimbau masyarakat sebagai konsumen agar bijak dan cerdas dalam membeli, menyimpan, mengolah, dan menyajikan pangan, sehingga pangan yang dikonsumsi tetap terjamin mutu, gizi dan keamanannya. "Penting bagi masyarakat agar memperhatikan lroduk pangan yang telah mempunyai registrasi izin edar seperti PSAT-PL (Pangan Segar Asal Tumbuhan Produksi Luar Negeri), PSAT-PD (Pangan Segar Asal Tumbuhan Produksi Dalam Negeri), dan PSAT- PDUK (Pangan Segar Asal Tumbuhan Produksi Dalam Negeri Usaha Kecil) untuk pangan segar yang beredar di pasaran," tambah Sri Nuryanti.
Pada kesempatan yang sama, Sri Nuryanti turut mengungkapkan terkait dengan donasi pangan yang dilakukan para pegiat penyelamatan pangan. Ia menekankan untuk selalu mengutamakan terpenuhinya standar keamanan dan mutu pangan berlebih yang diselamatkan untuk selanjutnya didonasikan harus sesuai prinsip "kalau tidak aman, bukan pangan".
"Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) yang berpotensi terbuang atau dimusnahkan, namun masih dalam kondisi baik dan aman, yang kemudian untuk disalurkan atau didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan untuk dikonsumsi, tak terlepas turut menjadi perhatian akan keamanannya," tutur Sri Nryanti.
Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional Andriko Noto Susanto dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa dalam pemenuhan standar keamanan dan mutu pangan, pemerintah telah melakukan peningkatan secara signifikan pengawasan keamanan pangan di semua tingkatan.
"Kolaborasi dan sinergi terus dibangun antara Kementerian Pertanian, Dinas Kesehatan, dan pemerintah daerah, serta secara rutin menerjunkan secara langsung petugas kesehatan dan ahli keamanan pangan untuk menginspeksi pasar-pasar untuk memastikan kualitas dan kebersihan produk yang dijual," ujar Andriko.
Sebagai tindak lanjut pada kesempatan kali ini, Badan Pangan Nasional menugaskan kepada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah agar terus memperkuat jejaring keamanan pangan daerah dengan melibatkan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kelompok Kerja III sebagai Kader Keamanan Pangan dan memberi fasilitasi, sosialisasi, serta bimtek keamanan pangan.
Talk Show ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Sekdin Dishub Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pangan & Perkebunan Kabupaten Cilacap, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Provinsi Jawa Tengah, Camat dan Perangkat Camat, TP PKK, Karang Taruna Desa lingkup Kecamatan Ngemplak, dan Ketua TP PKK Kabupaten Boyolali, serta perwakilan Yayasan Gita Pertiwi (Food Bank).
