BADAN PANGAN NASIONAL
Tinjau Pabrik Pengolahaan Sagu, NFA Dorong Kemandirian Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal

JAKARTA - Dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan berbasis sumber daya lokal, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus dorong industri pangan untuk mengangkat potensi pangan lokal, salah satunya sagu. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto saat melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan sagu PT Galih Sagu Pangan di Tangerang, Banten. (10/7/24)

Dalam kunjungannya, Andriko menegaskan bahwa sudah saatnya pangan lokal diangkat dan dijadikan bagian integral dari ketahanan pangan nasional. "Kita memiliki banyak potensi pangan lokal seperti sagu yang belum dioptimalkan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Pangan, sudah waktunya kita memanfaatkan sumber daya ini untuk mendukung kemandirian pangan nasional," ujarnya.

Andriko menegaskan pentingnya mengangkat pangan lokal sesuai amanat Undang-Undang Pangan No. 18 Tahun 2012, "Menurut data, selama sepuluh tahun terakhir, Indonesia mengalami pergeseran pola konsumsi yang semakin seragam. Hal ini memiliki risiko jika terjadi kerentanan pangan sehingga perlu diantisipasi. Diversifikasi pangan sangat penting untuk mewujudkan kemandirian pangan berbasis sumber daya lokal. Sudah saatnya kita mengangkat pangan lokal seperti sagu yang memiliki potensi besar," ujarnya.

PT. Galih Sagu Pangan sendiri sudah memproduksi beras sagu dari tahun 2018. Orientasi dari Industri Kecil Menengah (IKM) ini adalah menjadikan beras sagu sebagai alternatif ketahanan pangan lokal masyarakat di seluruh Nusantara maupun Mancanegara. Ada berbagai jenis produk yang dihasilkan dari olahan sagu seperti snack dan mie sagu, serta produk unggulannya yaitu beras sagu. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi sagu nasional pada 2022 mencapai 367.132 ton, dengan Riau sebagai provinsi penghasil terbesar yang menyumbang 274.807 ton. Produksi sagu ini menunjukkan potensi besar alternatif pangan selain beras, dimulai dari mengembalikan kebiasaan konsumsi sagu sebagai makanan pokok seperti di wilayah Papua, Maluku, atau wilayah timur lainnya.

NFA berkomitmen untuk menjadikan pangan lokal sebagai bagian dari Cadangan Pangan Pemerintah (CCP) maupun Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) selain beras, sesuai dengan potensi masing-masing daerah. "Dengan sinergi antara stakeholder pangan, baik dari pemerintah, swasta, dan masyarakat, kita dapat mengoptimalkan potensi lokal setiap daerah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional," tambah Andriko.

Sejalan dengan arahan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, ia menyatakan bahwa diversifikasi pangan merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis pangan seperti beras. "Diversifikasi pangan tidak hanya penting untuk ketahanan pangan, tetapi juga untuk kesehatan masyarakat. Pangan lokal seperti sagu, jagung, dan umbi-umbian memiliki nilai gizi yang tinggi dan bisa menjadi alternatif yang sehat," jelas Arief.

"Pengembangan pangan lokal seperti sagu tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan tetapi juga memperkuat perekonomian daerah. Badan Pangan Nasional berkomitmen untuk terus mendorong penggunaan pangan lokal dalam program-program ketahanan pangan nasional," tegas Arief.

Melalui upaya ini, Badan Pangan Nasional berharap dapat menciptakan kemandirian pangan yang berkelanjutan dan memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya lokal Indonesia.

____________

Siaran Pers

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)

134/R-NFA/VII/2024

11 Juli 2024

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: 

komunikasi@badanpangan.go.id

Telp : 087783220455


BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.