Tips Jitu Memulai Budidaya Hidroponik

Bercocok tanam hidroponik merupakan salah satu alternatif teknik berkebun yang dilakukan oleh sebagian orang yang tidak memiliki lahan cukup luas. Teknik berkebun yang tidak menggunakan tanah ini ternyata bisa memberikan hasil melimpah ketika pemilik tersebut melakukan perawatan secara intensif sehingga hasil yang didapatkannya pun akan semakin banyak. Bercocok tanam dengan cara hidroponik ini memiliki segudang manfaat di antaranya ramah lingkungan, lingkungan kerja lebih bersih, hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi, hemat air dan pupuk, mengurangi CO2, tidak merusak tanah, pertumbuhan tanaman lebih cepat, kualitas tanaman terjaga, dapat ditanam di mana saja dan kapan saja serta hemat lahan, waktu dan tenaga. Tanaman yang biasanya ditanam secara hidroponik adalah tanaman hortikultura berupa sayur-sayuran dan buah-buahan. Tanaman jenis ini dikonsumsi secara rutin oleh masyarakat hampir setiap harinya. Oleh karena itu, tak heran bila permintaan terhadap sayur dan buah tinggi setiap harinya. Dengan demikian, budidaya hidroponik bila ditekuni juga bisa membawa hoki. Tertarik dengan budidaya teknik hidroponik ini?

  1. Tentukan teknik hidropik yang akan digunakan Secara umum ada beberapa media yang digunakan dalam budidaya hidroponik, yaitu air, kerikil, pasir, pecahan batu bata, spons, sekam padi, dan sebagainya. Dalam pemilihan media yang harus diperhatikan adalah media tidak boleh mengandung zat yang beracun bagi tanaman dan bisa mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik. Selain itu, media hidroponik haruslah mudah membuang kelebihan air, gembur, subur, menyimpan air, dan memiliki keasaman tanah netral.
  2. Memilih jenis tanaman dan benih Banyak jenis tanaman yang ditanam secara hidroponik. Pada awal budidaya sebaiknya fokuskan pada satu jenis tanaman saja apakah cabai, selada, kangkung, tomat, sawi, bayam atau buah-buahan. Fokus ini dibutuhkan agar target, modal, energi dan waktu bisa diatur sedemikian rupa. Tak hanya itu, setelah menemukan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, selanjutnya memilih bibit berkualitas. Bibit hibrida biasanya lebih banyak dicari dan dianggap lebih optimal.
  3. Pemberian unsur hara harus tepat Media yang disebutkan di atas hanyalah alat untuk tempat tumbuh, sedangkan agar bisa tumbuh subur, pemberian unsur hara adalah kuncinya. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman adalah N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Unsur hara tersebut penggunaannya berbeda-beda. Ada yang dalam jumlah besar dan sebaliknya. Untuk itu, berkonsultasilah dengan ahli hidroponik agar pertumbuhan tanaman Anda maksimal.
  4. Air dan oksigen yang memadai Selain asupan unsur hara, air dan oksigen yang memadai akan sangat menunjang keberhasilan budidaya hidroponik. Keberadaan oksigen dan air untuk tanaman sangatlah penting. Tanaman bisa layu bila kekurangan oksigen. Begitu juga, kualitas air yang tercemar dengan logam berbahaya juga bisa membuat tanaman mati.
  5. Lakukan perawatan secara tepat Perawatan tanaman hidroponik hampir sama dengan perawatan tanaman lain pada umumnya, yaitu memangkas cabang yang kurang bagus, mengikat tanaman yang memerlukan bantuan penopang, penjarangan bunga, dan pengendalian hama. Sumber: pertanianku.com
BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.