Data susut dan sisa pangan yang akurat sangat penting dalam menyusun kebijakan yang efektif serta perencanaan dan target penurunan susut dan sisa pangan lima tahun ke depan. Untuk itu, sebanyak 38 dinas yang menangani urusan pangan kabupaten/kota se_Jawa Timur melakukan uji coba perhitungan susut dan sisa pangan pada rangkaian acara Rapat Koordinasi Gerakan Selamatkan Pangan Provinsi Jawa Timur, pada 26 September 2024. ”Kabupaten/Kota dapat melakukan ujicoba untuk menghitung jumlah susut dan sisa pangan di wilayahnya dengan mengacu pada metode baku yang baru saja diluncurkan” ujar Nita Yulianis, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA).
Pada kesempatan ini Nita juga menyampaikan bahwa upaya pencegahan pemborosan pangan dibutuhkan keterlibatan multi stakeholder yaitu ABCGM (academician, bussiness, comunity, goveenment dan media). Selanjutnya perlu terus digiatkan peran generasi muda untuk perubahan perilaku.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menggencarkan sosialisasi/promosi Gerakan Selamatkan Pangan melibatkan seluruh pihak baik dari pemerintahan, TP PKK, sekolah, serta hotel dan retail sebagai bentuk kolaborasi dan sinergitas hulu hingga hilir. Tahapan selanjutnya yakni mengintensifkan partsipasi dan menggerakan inovasi kab/kota.
Pada pertemuan ini juga ada sharing kegiatan GSP. Terdapat dua kab/kota yang telah memiliki Surat Edaran (SE) yakni Kab. Probolinggo dan Kota Madiun. Selanjutnya disampaikan pula inisiatif yang dilakukan Kota Pasuruan, Kota Pobolinggo Kab. probolinggo, Kab. Bojonegoro, Kota Madiun, Kota Mojokerto dan Kab. Sidoarjo.
Pertemuan dibuka Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur yang diwakili Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Provinsi Jawa Timur. Pertemuan dihadiri 38 OPD Pangan Kabupaten/Kota lingkup Provinsi Jawa Timur. Dir 22 menjadi narasumber bersama Garda Pangan.
Selanjutnya, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi melakukan kunjungan ke Teaching Industry UNAIR Surabaya diterima oleh Warek RICD UNAIR, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si, bersama Kabid Ketahanan Pangan DPKP Prov. Jatim. Kunjungan bertujuan untuk mengetahui proses dan tata kelola pemanfaatan by product pangan menjadi bahan yang bernilai ekonomis.
Sebagai informasi, dalam mendukung upaya meminimalkan angka susut dan sisa pangan di Indonesia, Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN)/Bappenas, bersama tiga mitra Koalisi Sistem Pangan Lestari (KSPL) yakni Garda Pangan, Parongpong RAW Lab, dan WRI Indonesia telah resmi meluncurkan Metode Baku Perhitungan Susut Pangan pada Petani dan Metode Baku Perhitungan Sisa Pangan pada Ritel pada tanggal 24 September 2024 di Jakarta.