Dalam rangka menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional diperlukan agen perubahan sebagai upaya membentuk budaya kerja dalam meningkatkan kinerja aparatur sipil negara. Untuk itu, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menyelenggarakan Deklarasi Agen Penggerak Perubahan pada hari Rabu (2/10) di Jakarta.

Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, Riwantoro dalam sambutannya mengatakan tantangan agen perubahan sangat besar, mengingat kultur birokrasi yang “membenarkan yang biasa” masih ada di setiap level lembaga pemerintah.

"Mengubah slogan "membenarkan yang biasa" menjadi “membiasakan yang benar” mendapat tantangan yang sangat serius dari semua komponen" tegas Riwantoro.

Agen perubahan menurut Riwantoro memiliki peran sebagai role model untuk dijadikan contoh dan panutan baik dalam integritas maupun kinerjanya yang tinggi.

"Kami harapkan Saudara sebagai agen perubahan mampu menjadi contoh perubahan ke arah yang lebih baik bagi seluruh pegawai yang berada di bawah kepemimpinan Saudara" tegasnya.

Deklarasi diikuti oleh 13 orang agen perubahan yang telah ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan tentang Pembentukan Agen Penggerak Perubahan Lingkup Badan Ketahanan Pangan. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi oleh seluruh agen perubahan.

Turut hadir menyaksikan deklarasi tersebut adalah Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, pejabat yang mewakili Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian serta seluruh pegawai Badan Ketahanan Pangan.