BADAN PANGAN NASIONAL
Upayakan Perdagangan yang Adil dan Bertanggungjawab, NFA Segera Lakukan Sampling dan Uji Cemaran EtO pada Pangan Segar

Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) segera melakukan persiapan kajian terhadap pangan segar yang beredar di pasar dalam negeri. Hal ini dilakukan menanggapi munculnya beberapa laporan masalah keamanan pangan di beberapa negara yang diduga tercemar Ethylene Oxide (EtO) dan turunannya 2-Choroethanol (2-CE). Upaya ini merupakan komitmen NFA untuk terus melindungi konsumen dan mewujudkan perdagangan yang adil dan bertanggungjawab.


Hal ini diungkapkan Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA Yusra Egayanti dalam Rapat Pembahasan Kajian Etilen Oksida secara hybrid pada Jumat, 22 September 2023. Rapat ini melibatkan perwakilan dari Kemendag, Kemenperin, Badan Karantina Indonesia, BPOM, Direktorat Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan, pakar IPB, GAPPMI dan beberapa perusahaan importir.


“Kami melibatkan bapak/ibu sesuai dalam prinsip penysunana regulasi berdasarkan kajian resiko dan bagian dari transparansi keterbukaan. Hal ini juga merupakan langkah antisipatif agar produk kita bisa bersaing di pasar internasional,” ungkap Yusra. 


Sementara itu, Pakar pangan IPB Prof Purwiyatno Hariyadi turut mengapresiasi langkah Badan Pangan Nasional yang telah mengundang Pelaku Usaha , “Kita perlu mendapatkan masukan dari pelaku usaha untuk mendapatkan gambaran secara utuh mana sampel high risk untuk kajian ini. Faktor apa yang perlu dipertimbangkan. Lalu berapa banyak pangan segar tersebut beredar dan berpotensi dikonsumsi masyarakat Indonesia” jelas Prof Purwiyatno.


Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Madya Badan Karantina Indonesia Fujio juga menyatakan dukungannya terhadap kajian EtO pada pangan segar. “Terima kasih sudah menginisiasi, kami berharap kajian ini memberikan rekomendasi, sekaligus dapat menetapkan standar, sebab karantina sebagai tempat keluar masuk barang harus menggunakan standar yang ditetapkan. Tentunya sebagai negara anggota WTO, harus menotifikasi berdasarkan evidence data dan standar yang ada,” ungkap Fujio.


Yusra Egayanti memaparkan bahwa berdasarkan data dari laman Rapid Alert System for Food and Feed (RASFF) Uni Eropa, pangan segar yang terindikasi mengandung EtO dan/atau 2-CE diantaranya adalah rempah, kacang-kacangan dan biji wijen.


Pangan segar impor, khususnya rempah, kacang-kacangan dan biji wijen, yang selama ini beredar di pasaran merupakan pangan yang beredar dengan izin edar yang diterbitkan dan diawasi oleh beberapa Kementerian/Lembaga yang berwenang, jelas Yusra. 


Namun beberapa pelaku usaha juga menurutnya menjual dengan konsep Bussiness to Bussiness (B2B) atau langsung dijual ke konsumen, sehingga kajian dimaksud diharapkan juga sebagai salah satu penerapan pengawasan pangan segar di peredaran.



Rapat juga dihadiri oleh Asosiasi/Pelaku Usaha pangan segar, khususnya rempah, kacang-kacangan dan biji wijen baik di Jabodetabek maupun luar Jabodetabek.

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.