Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melalui Direktorat Pengendalian Kerawanan Pangan meminta pemerintah daerah (Pemda) Gorontalo segera melakukan penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan NFA, Sri Nuryanti mengungkapkan hasil penyusunan FSVA tahun 2023 jumlah daerah rentan rawan pangan telah mengalami penurunan dari 14% pada tahun 2022 menjadi 13% di tahun 2023. Menurut Nuryanti, capaian tersebut semakin mendekatkan pada kesuksesan target daerah rentan rawan pangan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024, yaitu 12%.
"Sebagai bentuk komitmen dan konsistensi, kami (Bapanas) terus melakukan pendampingan dalam penyusunan FSVA. Hal ini sejalan dengan arahan Kepala NFA yang menekankan agar jumlah daerah rentan rawan pangan menurun berdasarkan target FSVA 2024 menjadi 62 Kab/kota,’’ Ujar Nuryanti saat menghadiri Rapat Koordinasi Kegiatan Pengendalian Kerawanan Pangan dan Bimtek Penyusunan FSVA pada Jumat, 21/06/24 di Gorontalo.
Nuryanti menerangkan penyusunan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) ini merupakan peta tematik yang menggambarkan tentang suatu wilayah yang rentan atau tahan terhadap pangan. Penyusunan FSVA ini menjadi tools koordinasi OPD Pangan dengan menjadi dasar komunikasi dan koordinasi lintas sektor dalam memperoleh dukungan program pembangunan ketahanan pangan daerah.
“Kami berharap ini menjadi pemantik Pemerintah Daerah dalam hal ini 5 Kabupaten dan 1 Kota se Provinsi Gorontalo untuk melanjutkan dan mereplikasi kegiatan serupa dengan dukungan APBD dan juga CSR, sehingga status ketahanan pangan dan gizi masyarakat meningkat,” tegas Nuryanti.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Ramdan Pade mengatakan, data Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) atau Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan sangat penting sebagai dasar pemberian rekomendasi terkait dengan upaya penanganan daerah-daerah yang rentan dan rawan pangan di Provinsi Gorontalo.
“Saya melihat bahwa pada intinya penting bagi kita untuk menyusun peta FSVA ini secara up to date dan akurat, bersama Bappeda sebagai koor perencanaan daerah kami akan berusaha meningkatkan indeks ketahanan pangan Prov Gorontalo yang saat ini peringkat 9 nasional,’’ Tegas Ramdan.
Rapat Koordinasi Kegiatan Pengendalian Kerawanan Pangan dan Bimtek Penyusunan FSVA turut di hadiri oleh Kepala Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi dan Petugas Penyusun FSVA dari 6 Dinas Pangan Kota/Kabupaten se provinsi Gorontalo serta jajaran bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo.
